Dua buah batu unik bercorak garis-garis ditemukan warga di Sungai Cimuntur, Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Batu tersebut diduga berkaitan dengan peninggalan Kerajaan Galuh.
Melihat dari cirinya, konon batu itu menyerupai dengan batu peninggalan Kerajaan Galuh yang ada di Situs Budaya Ciung Wanara Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing Ciamis.
Pada bagian pinggir batu itu terlihat garis-garis melingkar yang diduga dibuat oleh manusia. Bentuknya nampak simetris. Pada bagian atas salah satu batu terdapat bentuk segitiga dan telapak tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dua batu itu kini belum dievakuasi ke darat dan masih berada di pinggir sungai. Warga berharap batu itu dapat diselamatkan supaya tidak terbawa hanyut kembali ke sungai.
Atus Gusmara, Pegiat Budaya Kawali menuturkan, dua batu itu ditemukan di dasar sungai pada saat sedang surut. Ketika itu, ia bersama warga lainnya sedang menggelar kegiatan di Sungai Cimuntur.
"Kami melihat ada dua baru yang beda dari yang lain. Kemudian saya bersama empat warga lainnya mengangkat batu itu. Sepintas terlihat seperti batu Pangcalikan yang ada di Situs Karangkamulyan," ujar Atus, Sabtu (25/11/2023).
Batu itu berhasil diangkat dari dasar ke pinggir Sungai Cimuntur. Namun karena kondisinya berat dan lokasi daratan cukup tinggi, dua batu itu pun belum dapat diselamatkan ke tempat aman.
Nampak dua batu itu unik dan beda dengan batu yang berserakan di Sungai. Atus pun semakin yakin bahwa batu tersebut adalah peninggalan sejarah. Terlebih lagi, tak jauh dari penemuan baru terdapat Situs Dalem Dungkut Ranggayunan. Ia merupakan seorang Dalem utusan Kesultanan Cirebon untuk memerintah Galuh.
"Bentuknya simetris, keunikannya di atasnya ada bentuk segitiga tritangtu dibuana. Juga ada sebuah tapak tangan yang terlihat sudah terkikis air sebagian. Jadi kami menduga ini batu peninggalan sejarah. Untuk lebih jauhnya memang perlu ada penelitian dari ahli," ungkapnya.
![]() |
Atus pun berharap pihak pemerintah turut peduli dan membantu dengan mengamankan terlebih dulu batu tersebut. Sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.
"Jadi sejak ditemukan sampai sekarang sudah 1 bulan di pinggir sungai. Harapannya segera diamankan supaya tidak kembali terbawa arus lagi," pungkasnya.
(mso/mso)