Budaya Luar Tak Membuat Kardiman Pelestari Topeng Khawatir

Budaya Luar Tak Membuat Kardiman Pelestari Topeng Khawatir

Ony Syahroni - detikJabar
Selasa, 19 Des 2023 09:00 WIB
Kardiman saat melatih anak-anak sekolah menari
Kardiman saat melatih anak-anak sekolah menari (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Tari Topeng merupakan salah satu kesenian tradisional khas Cirebon, Jawa Barat. Hingga kini, tarian itu masih tetap eksis dan cukup sering ditampilkan dalam sebuah pertunjukan seni maupun pada beberapa acara lainnya.

Saat ini, eksistensi Tari Topeng pun diyakini tidak akan terpengaruh oleh gempuran budaya luar. Sebab, hingga kini tidak sedikit pelaku seni maupun generasi muda yang masih bersemangat untuk merawat dan melestarikan kesenian ini.

Salah satu pelaku seni yang masih setia melestarikan kesenian Tari Topeng adalah Kardiman. Melalui sanggar tari miliknya, pria 63 tahun itu telah banyak melatih anak-anak sekolah hingga mahasiswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa jenis kesenian tari yang diajarkan oleh Kardiman kepada murid-muridnya. Salah satunya adalah Tari Topeng. Saat ini, setidaknya ada sekitar seratusan orang yang ikut belajar menari kepada Kardiman.

Kardiman sendiri meyakini, kesenian tari topeng tidak akan tergerus oleh budaya-budaya luar selama masih banyak yang merawat dan melestarikannya.

ADVERTISEMENT

"Kalau saya sendiri tidak terlalu cemas. Untuk sekarang menurut saya (budaya luar) itu tidak terlalu berpengaruh. Bahkan saya yakin generasi muda yang menyukai budaya luar itu hanya sesaat saja. Mereka hanya terbawa arus," kata Kardiman saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, baru-baru ini.

Menurut Kardiman, hal ini terbukti dengan masih banyaknya generasi muda yang antusias untuk belajar kesenian Tari Topeng. Seperti yang saat ini terjadi di sanggar seni tari miliknya.

"Buktinya murid-murid saya terus bertambah. Jadi kan saya punya keyakinan kalau sebenarnya mereka mencintai budayanya sendiri," ucap Kardiman.

Kardiman saat melatih anak-anak sekolah menariKardiman saat melatih anak-anak sekolah menari Foto: Ony Syahroni/detikJabar

Di sisi lain, kata dia, untuk merawat dan melestarikan tari Topeng, juga diperlukan kehadiran para pelaku seni yang bersedia untuk mengajarkan tarian tersebut kepada generasi muda. Seperti yang dilakukannya saat ini.

Di usianya yang sudah tidak muda lagi, pemilik Sanggar Seni Tari Ciptawati itu masih tetap bersemangat untuk mengajarkan kesenian tari kepada murid-muridnya. Aktivitas itu bahkan ia lakukan hampir setiap hari.

"Kita buka latihan setiap hari. Satu minggu full. Kalau untuk waktunya itu menyesuaikan anak-anak aja. Karena jam pulang sekolahnya kadang ngga sama," kata dia.

Kardiman sendiri mulai menggeluti kesenian tari sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya terhadap kesenian tradisional itu pun membuatnya selalu bersemangat untuk melatih anak-anak.

Kardiman saat melatih anak-anak sekolah menariKardiman saat melatih anak-anak sekolah menari Foto: Ony Syahroni/detikJabar

"Untuk sekarang ini fokus saya memang ingin menularkan bakat kepada anak-anak. Istilahnya untuk melestarikan budaya kesenian," kata Kardiman.

Bagi anak-anak yang berlatih, Kardiman bahkan hanya memungut uang iuran yang berbilang cukup terjangkau. Setiap anak hanya cukup membayar uang iuran sebesar Rp30.000 per bulan.

"Jadwal latihannya satu minggu dua kali. Setiap kali latihan waktunya 2 jam," kata dia.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads