Mengenal Situs Lawang Sanga Cirebon, Simbol 9 Lubang di Tubuh Manusia

Mengenal Situs Lawang Sanga Cirebon, Simbol 9 Lubang di Tubuh Manusia

Ony Syahroni - detikJabar
Minggu, 19 Nov 2023 09:30 WIB
Situs Lawang Sanga di Cirebon
Situs Lawang Sanga di Cirebon. Foto: Ony Syahroni/detikJabar
Cirebon -

Situs Lawang Sanga merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat. Sesuai dengan namanya, situs Lawang Sanga merupakan bangunan yang memiliki sembilan pintu.

Jika diartikan, Lawang Sanga sendiri artinya adalah pintu sembilan atau sembilan pintu. Dari jumlah pintu yang ada di situs Lawang Sanga, ternyata ada maknanya tersendiri.

Saat ini, situs Lawang Sanga yang berlokasi di Kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kota Cirebon itu dijaga dan dirawat oleh seorang Juru Kunci atau Kuncen bernama Suwari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ada juga seorang warga setempat yang ikut merawat dan membersihkan bangunan Lawang Sanga. Dia adalah Gina Anggraini.

Saat berbincang dengan detikJabar, wanita 43 tahun itu pun menjelaskan tentang makna yang terkandung dalam situs Lawang Sanga. Menurutnya, Lawang Sanga di sini merupakan simbol dari sembilan lubang yang ada di tubuh manusia.

ADVERTISEMENT

"Lawang Sanga ini memiliki arti seperti yang ada di tubuh kita. Antara lain dua mata, dua lubang hidung, dua telinga, mulut, dubur dan kemaluan," kata Gina, baru-baru ini.

Situs Lawang Sanga merupakan situs yang dianggap keramat oleh masyarakat. Menurut Gina, pintu Lawang Sanga hanya akan dibuka satu kali dalam setahun. Yaitu pada 10 Muharram.

Di momen-momen tertentu, situs itu pun sering dikunjungi oleh masyarakat yang ingin berziarah. Salah satunya saat peringatan Maulid Nabi.

Di momen itu, masyarakat yang datang ke Lawang Sanga tidak hanya dari Cirebon, melainkan ada juga yang berasal dari beberapa daerah lainnya. Seperti Majalengka, Bandung dan lain-lain.

Selain di peringatan Maulid Nabi, ada juga momen-momen tertentu lainnya di mana situs Lawang Sanga biasa dikunjungi para peziarah. Saat berziarah, pengunjung biasanya akan membaca tawasul dan berdoa.

"Biasanya masyarakat yang datang (ke Lawang Sanga) itu mereka berdoa, tawasulan," kata dia.

Sejarah Situs Lawang Sanga

Dilihat dari sejarahnya, berdasarkan naskah Negara Kertabumi, situs Lawang Sanga dibangun pada tahun 1677 Masehi. Kala itu, Lawang Sanga dibangun dalam rangka persiapan infrastruktur Gotrasawala yang dilaksanakan oleh Pangeran Wangsakerta pada masa Sultan Sepuh I Syamsudin Martawijaya.

Lawang Sanga dibangun di lokasi yang berdekatan dengan sungai Kriyan. Saat itu, Lawang Sanga difungsikan sebagai tempat berlabuhnya perahu.

Selain itu, dahulunya Lawang Sanga juga merupakan pintu masuk menuju Keraton Kasepuhan bagi utusan kerajaan-kerajaan di Nusantara yang datang dari jalur laut. Sebab, saat itu jalur laut dianggap sebagai jalur paling aman untuk melakukan perjalanan.

Keterangan-keterangan itu seperti yang tertulis pada papan informasi yang terpampang tepat di depan situs Lawang Sanga. Situs Lawang Sanga beralamat di Kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Sesuai dengan namanya, situs Lawang Sanga merupakan bangunan yang memiliki sembilan pintu. Satu pintu berada pada bagian depan bangunan, empat pintu berada di samping, tiga pintu berada di belakang, dan satu pintu lagi berada di bagian tengah.

Dari sembilan pintu yang ada di situs Lawang Sanga, hanya ada dua yang memiliki daun pintu. Yaitu pintu pada bagian depan dan pintu di bagian tengah.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads