Karya Maestro Seni Rupa Jeihan Sukmantoro Dipamerkan di Bandung

Karya Maestro Seni Rupa Jeihan Sukmantoro Dipamerkan di Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 14 Nov 2023 21:00 WIB
Bandung -

Beragam karya seni rupa dari mualu instalasi seni, seni glow in the dark, patung hingga lukisan dipamerkan di Grey Art Gallery di Jalan Braga No 47 Kota Bandung. Pameran kali ini digelar untuk mengenang maestro seni rupa Indonesia Jeihan Sukmantoro.

detikJabar berkesempatan mengunjungi pameran Ini, Selasa (14/11/2023). Di ruang utama ada dua patung besar karya Jeihan Sukmantoro. Masih di ruangan utama, ada juga papan biografi Jeihan Sukmantoro.

Masuk ke ruangan tengah, kita akan disajikan beragam lukisan dan kliping koran tentang sosok Jeihan Sukmantoro yang dipajang didinding. Sebelum ke ruang tengah, detikJabar mencoba ke ruangan atas, di sana terdapat sejumlah lukisan yang dapat mencuri perhatian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari ruangan atas, kembali ke ruangan tengah di sana ada karya seni glow in the dark, karya seni itu cukup unik apalagi disorot dengan warna lampu berwarna-warni, ada juga lukisan dan sebuah patung. Tak hanya di ruangan atas dan tengah, ada juga ruangan bawah yang sama-sama menyajikan banyak karya seni rupa dari mulai instalasi seni hingga beragam lukisan.

Para pengunjung yang datang ke pameran ini selain dapat menikmati puluhan karya seni, mereka juga dapat berswafoto berlatarkan lanskap karya seni tersebut.

ADVERTISEMENT
Melihat karya seni maestro Jeihan Sukmantoro di Grey Art Gallery.Melihat karya seni maestro Jeihan Sukmantoro di Grey Art Gallery. Foto: Wisma Putra/detikJabar

"Sekarang kita sedang menggelar pameran maestro seni rupa Indonesia salah satu seniman asal Boyolali dan aktif berkesenian sejak 1960 an ketika masuk ITB nama senimannya Jeihan Sukmantoro," kata Chamit N Duaji Koordintor Art Gallery kepada detikJabar.

Chamit menyebut, nama Jeihan Sukmantoro sangat dikenal di lingkungan seni rupa di Indonesia. Selain itu, karena karyanya juga mendunia, pameran kali ini digelar dan dipersembahkan untuk Jeihan Sukmantoro yang meninggal pada 29 November 2019 lalu.

"Kita punya edukasi untuk masyarakat soal seni rupa, itu coba kita lakukan dan banyak masyarakat yang paham seni atau awam seni belum terlalu tahu Jeihan Sukmantoro jika beliau merupakan maesto dan posisi di skena seni rupa cukup oke dan akhirnya kita menampilkan beliau," ungkapnya.

Menurut Chamit, dalam pameran ini pihaknya mencoba menampilkan karya tak hanya karya Jeihan saja, tapi dalam pameran ini ada juga karya SE(MATA)N dari seniman kontemporer.

"Kita ajak untuk merespon karya Jeihan yang konvensional berupa patung, lukisan dan instalasi karya grafis dan kemudian kita rekrut beberapa seniman yang bergerak di bidang kontemporer. Jumlah karya kurang lebih ada 50 an," tuturnya.

Dia berharap, melalui pameran ini masyarakat lebih kenal lagi seni rupa, lebih mengapresiasi dan lebih mengenal lagi siapa sih Jeihan Sukmantoro.

"Harapannya pameran ini cukup bisa merespresentasikan ke karya Jeihan ini dan diapresiasi secara kolektif," tuturnya.

Pengunjung juga dipersilakan untuk merenung, membedah dan merasakan setiap tebakan, titik, atau ekspresi dalam karya ini. Melalui dialog antara karya Jeihan dan respons yang datang dari beragam perspektif, pameran ini ditujukan untuk memberikan pengalaman yang melampaui batasan pendekatan konvensional dalam mengenalkan serta memahami karya Jeihan.

Pengunjung juga diundang untuk merasakan keindahan yang terpancar dari karya Jeihan Sukmantoro dengan cara yang berbeda-beda, melalui perasaan, interpretasi, dan pemahaman yang tak terbatas. Dengan menghadirkan kekayaan dan kompleksitas dalam mengartikan makna sebuah karya.

Hormati Jasa Jeihan Sukmantoro

Melihat karya seni maestro Jeihan Sukmantoro di Grey Art Gallery.Melihat karya seni maestro Jeihan Sukmantoro di Grey Art Gallery. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Terpisah, Angga Aditya Atmadil mengatakan pameran ini digelar Grey Art Gallery bekerjasama dengan G3N Project dan Studio Jeihan dengan menghadirkan landskap seni rupa yang terilhami karya-karya Jeihan Sukmantoro. Pameran ini digelar dari Tanggal 11 November hingga 11 Januari 2024 mendatang.

"Sebuah persembahan untuk menghormati beliau dengan memperkenalkan pengalaman multi persepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni yang luar biasa," tuturnya.

Menurutnya, pameran ini tidak hanya menandai apresiasi atas karya-karya Jeihan, tetapi juga merupakan penghormatan terhadap peran dinamis setiap mata yang memandang, merenung, dan mengapresiasi karya seni. SE(MATA)N memperlihatkan bagaimana setiap pandangan memiliki daya serap yang unik, dan bagaimana karya-karya ini melahirkan ragam perspektif yang mendalam.

"SE(MATA)N menjadi semacam titik awal, di mana karya-karya Jeihan tidak hanya diposisikan sebagai karya utama, namun juga sebagai landasan bagi kreativitas, tanggapan dan respon kolektif," jelasnya.

Menurutnya, setiap karya menjadi titik refleksi yang mengundang berbagai sudut pandang dan pendekatan kreatif. "Melalui pameran ini, kami membangun kreasi unik yang tidak hanya menampilkan karya-karya eksklusif Jeihan, tetapi juga mengeksplorasi dan memperluas interpretasi atas karya Jeihan melalui mata sejumlah pihak yang terlibat," tuturnya.

Melihat karya seni maestro Jeihan Sukmantoro di Grey Art Gallery.Melihat karya seni maestro Jeihan Sukmantoro di Grey Art Gallery. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Melalui kolaborasi dan respons multipersepsi, SE(MATA)N mengundang pengalaman dinamis dalam mengapresiasi karya. Setiap respon menuntun pada dialog dan interpretasi yang luas, menghasilkan kekayaan dan keragaman makna dalam penafsiran karya. Kontribusi dari pihak lain tidak hanya melengkapi, tetapi juga memperkaya cara kita melihat, merasakan, dan menyematkan makna.

(wip/sud)


Hide Ads