.webp)
Band skatepunk asal Bandung, Rosemary baru saja merilis single baru berjudul All Over Me. Menariknya single ini dibuat ketika masih masa pandemi Covid-19.
Single berjudul All Over Me ini menceritakan tentang pengalaman hidup di titik paling rendah dari para personal band yang terbentuk sejak 1997 ini.
"Konflik yang dimunculkan dalam lagu ini sebetulnya bukan konflik yang besar, tapi mungkin lebih mengarah pada konflik kecil yang sering muncul di rumah sehari-hari", ujar gitaris Rosemary, Inkmary dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, gagasan dari single baru itu menggambarkan perjuangan, pencarian jalan keluar dan penyelesaian masalah yang pada akhirnya muncul secara tidak langsung.
Indra Gatot yang merupakan vokalis Rosemary mengutarakan pengalamannya menulis lagu tersebut. Dia mengungkapkan, tidak ada yang spesial sebenarnya dalam lagu All Over Me itu.
"Musiknya memang agak beda sama music Rosemary yang sebelumnya, namun benang merahnya masih sama, kami masih mengangkat momen-momen yang muncul di masa pandemi kemarin," ujarnya.
"Mungkin pengalaman ini sama dengan pengalaman teman-teman semua di masa pandemi, bingung mau ngapain, bosen di rumah sampai akhirnya konflik kecil karena kondisi tersebut mulai bermunculan," lanjutnya.
Single All Over Me ini juga dirilis dalam format audio visual berbentuk musik film berdurasi 16 menit dan video clip berdurasi 2 menit 55 detik. Pemilihan dua format ini cukup beralasan.
"Kami sedang melakukan eksperimen dengan menampilkan format baru untuk distribusi karya music Rosemary," jelasnya.
Dalam proyek peluncuran single All Over Me, Rosemary bekerja sama dengan Nala Nandana yang merupakan sutradara sekaligus pengajar di Program Studi Film dan Televisi UPI Bandung.
"Kolaborasi ini sangat menarik, khususnya buat saya yang kalo boleh jujur baru pertama kali punya kerja sama bareng sama band sebesar Rosemary," ucapnya.
Nala menceritakan, gagasan visual yang muncul dalam musik film dan video clip lagu All Over Me itu lebih banyak menggambarkan sisi personal secara intens dari masing-masing personil Rosemary.
"Pemilihan gaya visual hitam putih juga sangat beralasan, pada dasarnya All Over Me ingin mencoba mengajak penonton dan penggemar Rosemary untuk lebih jauh memaknai musik dan bentuk visual yang muncul dari music film dan music video clip," pungkasnya.
(bba/dir)
