Mitos Mata Air Caringin Ciamis, Ramai Didatangi Jelang Pemilu

Mitos Mata Air Caringin Ciamis, Ramai Didatangi Jelang Pemilu

Dadang Hermansyah - detikJabar
Selasa, 29 Agu 2023 10:00 WIB
Mata Air Caringin konon petilasan Purbasari (Lutung Kasarung) yang dipercaya berkhasiat.
Mata Air Caringin konon petilasan Purbasari (Lutung Kasarung) yang dipercaya berkhasiat. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis - Mata air Caringin yang berada di Desa Gunung Cupu, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki cerita menarik. Konon mata air tersebut digunakan Putri Purbasari (istri Lutung Kasarung) untuk menyembuhkan penyakit kulit di tubuhnya.

Menurut cerita, kala itu Lutung Kasarung menyuruh Purbasari untuk mandi di sebuah telaga. Kini dikenal masyarakat sebagai mata air Caringin. Purbasari pun menuruti perintah tersebut.

Setelah Purbasari mandi di telaga itu, kulitnya menjadi bersih seperti semula. Saat melihat tubuhnya, ia yang berkaca di telaga itu menjadi gembira karena penyakit kulitnya sudah hilang.

Pantauan detikJabar, lokasi mata air tersebut berada sekitar 100 meter dari Situs Gunung Cupu. Mata air itu kini berada di tengah permukiman warga akibat pesatnya pembangunan. Meski demikian warga tetap merawat mata air tersebut, mengingat masih banyak masyarakat luar daerah datang untuk mengambil air di mata air tersebut. Untuk menuju tempat itu harus menyusuri gang sempit.

Ketua Padepokan Cupumanik Ciamis Oos Koswara yang juga warga Gunung Cupu menyebut dulunya mata air itu merupakan telaga. Kemudian seiring perkembangan zaman, telaga tersebut menjadi kolam.

"Dinamakan Cai Caringin karena di sekitarnya terdapat pohon Caringin besar yang kini sudah tumbang. Dulu mata airnya menyatu dengan kolam tapi sekarang oleh warga dipisahkan dibuat seperti bak," ungkap Oos, Senin (28/8/2023).

Mata Air Caringin konon petilasan Purbasari (Lutung Kasarung) yang dipercaya berkhasiat.Mata Air Caringin konon petilasan Purbasari (Lutung Kasarung) yang dipercaya berkhasiat. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Oos menyebut mata air itu kerap didatangi warga luar daerah. Biasanya mereka mengambil air untuk mencari keberkahan, seperti usaha, cari jodoh hingga menyembuhkan penyakit. Warga yang datang saat ini tidak sebanyak dulu, mengingat lokasinya sudah tersembunyi di balik permukiman penduduk.

"Mata air itu petilasan Purbasari. Di tempat itu Purbasari mandi atas perintah dari Lutung Kasarung, akhirnya penyakitnya sembuh," ucapnya.

Oos menjelaskan, mata air atau air Kahuripan di mana pun memiliki mitos yang sama. Konon dipercaya memiliki khasiat tertentu dan hal itu menjadi sebuah mitos kultur.

"Ya air kahuripan itu mitosnya seperti itu, sudah menjadi kebudayaan Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Ade Suwanda, salah seorang warga, membenarkan Mata Air Caringin tersebut kerap didatangi warga luar daerah. Terutama pada saat akan perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu).

"Setiap mau menjelang pemilu biasanya banyak yang datang ngambil air ke sini. Warga luar daerah juga berdatangan ke sini. Mereka katanya tau dari orang yang ditanyainya, diminta untuk datang ke sini. Ada yang ingin dapat jodoh, ingin sembuhkan penyakit dan lainnya," ucapnya.

Ade menyebut warga yang datang secara mandiri, mengingat di mata air itu tidak ada yang menjadi kuncen. Tidak ada ritual khusus atau apa pun. Mereka yang datang hanya mengambil air dalam botol plastik atau galon.

"Memang airnya tidak pernah kering, meski musim kemarau panjang. Airnya juga cukup jernih," pungkasnya. (iqk/iqk)



Hide Ads