Mitos Harimau Hitam Datangi Pencari Kayu di Gunung Jaha Ciamis

Mitos Harimau Hitam Datangi Pencari Kayu di Gunung Jaha Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Rabu, 19 Jul 2023 10:00 WIB
Situs Gunung Jaha di Kelurahan Linggasari, Kabupaten Ciamis
Situs Gunung Jaha di Kelurahan Linggasari, Kabupaten Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Cerita mistis datang dari Situs Gunung Jaha di Kelurahan Linggasari, Kabupaten Ciamis. Konon, bila ada warga yang mengambil ranting atau pohon untuk kayu bakar di Gunung Jaha atau sekitarnya, maka akan didatangi oleh sosok makhluk yang berwujud 'maung hideung' (harimau hitam).

Cerita urban itu sudah ada sejak dulu dan dipercaya oleh sebagian masyarakat. Sehingga masyarakat pun tidak ada yang berani mengambil ranting atau pun pohon untuk dijadikan kayu bakar.

Hal itu terlihat di lokasi Gunung Jaha, nampak sejumlah pohon yang tinggi dan besar. Usia pohon tersebut diperkirakan sudah ratusan tahun. Pohon-pohon tersebut pun mengelilingi area makam leluhur Linggasari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung Jaha pun telah ditetapkan sebagai Hutan Kota, karena kondisinya yang masih terjaga dengan rimbunnya pepohonan. Meski pun ada pembangunan akses jalan gang untuk menuju pemakaman.

Didin Muslihudin, tokoh setempat yang juga seorang Amil bercerita bahwa mitos 'maung hideung' tersebut sudah turun temurun dan dipercaya sebagian warga. Menurut Didin sosok maung hideung itu digunakan orang tua terdahulu untuk menjaga hutan dan lahan.

ADVERTISEMENT

"Suka ada maung hideung. Konon, kalau orang tua dulu menjaga tanahnya dijaga oleh makhluk gaib, ya itu sosok maung hideung," ujar Didin saat berada di Gunung Jaha Linggasari Ciamis, Selasa (18/7/2023).

Didin menyebut sempat diceritakan ada warga yang mengambil ranting atau kayu bakar di area hutan tersebut. Namun warga tersebut tidak meminta izin kepada pemiliknya. Pada malam harinya warga tersebut mendapat teror didatangi oleh sosok maung hideung tersebut. Kemudian meminta warga tersebut mengembalikan ranting atau kayu bakar tersebut.

"Jadi kalau mau ambil ranting kayu bakar kalau dalam bahasa sundanya suluh harus meminta izin kepada pemilik tanah. Kalau tidak maka akan didatangi. Tujuannya memang untuk menjaga," terangnya.

Sosok makhluk maung hideung ini tidak hanya di seputar hutan saja, namun juga sampai ke Sungai Citanduy di Linggasari. Konon, setiap ada orang yang akan memancing atau menjalankan di Sungai Citanduy, maka sosok maung hideung itu akan mengikutinya.

"Kalau di Citanduy, orang yang mau mancing atau menjala ikan pada malam hari bakal ada yang mengikuti, itu maung hideung. Jadi mitosnya, kalau ingin dapat ikan banyak, jadi ikan yang pertama didapat itu diberikan ke sosok itu, caranya dilemparkan saja ke pinggir sungai," ungkapnya.

Menurut Didin, cerita tersebut sudah cukup berkembang lama masyarakat. Namun dari cerita mistis itu ada hal positif yang dapat diambil. Seperti mitos mengambil ranting didatangi oleh sosok itu, mengajarkan bahwa orang jangan dibiasakan untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya. Alangkah baiknya meminta izin terlebih dahulu kepada yang berhak.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads