Serunya Warga Sukabumi Berebut Kol-Wortel di Tradisi Sedekah Bumi

Serunya Warga Sukabumi Berebut Kol-Wortel di Tradisi Sedekah Bumi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 18 Jul 2023 23:00 WIB
Momen warga berebut hasil bumi di Sukabumi
Momen warga berebut hasil bumi di Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Tradisi sedekah bumi merupakan kebiasaan masyarakat Jawa yang diturunkan secara turun temurun. Pada momen tersebut, masyarakat terdekat biasanya berkumpul dan berebut hasil bumi para petani.

Seperti yang terjadi di Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (18/7/2023). Tradisi berebut sedekah bumi itu menjadi salah satu rangkaian acara bertajuk Milad Persaudaraan Petani Suryakencana Sukabumi (PPSS) keenam.

Beragam macam hasil pertanian dipajang dalam bentuk gunung-gunungan. Di dalamnya terdapat sayuran kol, bawang daun, wortel, cabai, tomat dan sawi dijejer bertingkat hingga membentuk segitiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat yang didominasi ibu-ibu pun saling berebut untuk mendapatkan bahan pangan tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya ada bapak-bapak yang memanjat bambu untuk diberikan pada istrinya.

Enjang (40) salah satu warga yang sangat antusias untuk berebut sedekah bumi. Menurutnya, tak hanya ingin mendapatkan sayur mayur saja, namun momen tersebut menjadi ajang silaturahmi dalam kehidupan bersosialisasi dengan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Seru ya. Saya dapat tomat, wortel, sawi, kol dikasih buat istri. Ya momen ini jadi lebih mendekatkan diri kita dengan warga lain. Berebut sayur gratis sambil seru-seruan," katanya kepada detikJabar di lokasi.

Tak hanya Dendi, keseruan itu juga dirasakan oleh Tita (38). Dia mengatakan, sedekah bumi ini bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli kebutuhan dapur.

"Lumayan hemat. Jadi uang belanja bisa dipakai beli yang lain. Ini dapat tomat sebungkus, daun bawang, cabai juga. Nggak apa-apalah berebut sama ibu-ibu yang lain," ucapnya.

Ketua PPSS Herlan Suryadih menambahkan, kegiatan sedekah bumi ini sebagai bentuk berbagi para petani kepada masyarakat. Dia mengajak masyarakat untuk sama-sama bertanam meski tak punya lahan sendiri.

"Kami di sini mungkin ingin memberikan sedikit hasil pertanian masyarakat. Semua komoditi sayuran ada di sini. Arti dari simbolis ini kami ini tidak ada keserakahan, kami ingin berbagi dari jenis bukan hanya sayuran," kata Herlan.

"Sekalipun tidak mempunyai lahan hayu kita bareng-bareng. Itulah simbolisnya, jadi kita tidak terpaku hanya petani, warga di sini siapa yang tidak punya dan benar ingin bertani hayu sama-sama kita tanam," sambungnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads