Biawak biasanya bisa dengan mudah ditemukan di habitat hutan lembap dan berair, rawa-rawa hingga sungai. Jika di perkotaan, biawak juga bisa ditemukan di gorong-gorong atau aliran air yang mengarah ke sungai.
Habitat hewan tersebut ditemukan di kawasan wisata Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi. Sebuah semenanjung di selatan Kabupaten Sukabumi, habitat biawak bisa ditemukan di pesisir yang juga dikenal dengan nama Tenda Biru, ada juga warga yang menyebutnya dengan 'Jojongor'.
"Biawak di sini bentuk tubuhnya beraneka ragam ada yang hanya 30 sentimeter sampai ada yang 1 meter bahkan yang lebih besar pun ada. Kebanyakan mereka tidak mengganggu, dan memilih menghindar ketika melihat manusia," kata Usman Dablen, waga Kecamatan Ciracap kepada detikJabar, Selasa (18/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi kawasan tempat biawak hidup berada di area lahan hutan dengan posisi lahan yang menjorok ke laut. Selain pepohonan besar lokasi itu juga terdapat banyak semak belukar seringgi sekitar 1 sampai 1,5 meter.
"Kalau terancam, biawak lebih banyak melarikan diri ke rimbunan semak-semak. Bahkan ada juga yang sampai memanjat pohon, kuku-kuku mereka panjang hal itu yang membuat kadal besar itu bisa manjat," tuturnya.
Menuju lokasi habitat biawak, bisa dilintasi dengan motor dan mobil. Perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak kecil menuju area-area yang semakin rimbun dengan pepohonan.
"Mata harus sedikit awas, karena takutnya hewan itu terinjak. Warna tubuh mereka tersamar ada yang loreng abu-hitam ada yang hitam," ucap Usman mengingatkan.
Baru beberapa meter masuk ke rimbunan pohon, benar saja seekor biawak muncul. Tubuhnya gemuk dengan panjang sekitar 1 meter lebih, ia terlihat santai berjalan dengan tubuhnya yang kekar hewan itu awalnya terlihat cuek dengan kehadiran tim detikJabar dan warga yang ikut dalam perjalanan.
Namun saat ia mendongak dan mengetahui ada banyak manusia, secepat kilat ia berlari dengan empat kakinya ke arah semak-semak. Hanya beberapa meter berlari, ia kembali diam dan mengintai dari balik semak. Besar tubuhnya jauh berbeda dengan biawak di kawasan perkotaan yang biasanya jauh lebih langsing.
"Nah itu salah satu yang ukuran jumbo, yang penting terlihat ya artinya itu hanya satu dari banyak biawak di lokasi ini. Kalau mau lihat lebih banyak lagi harus lebih jauh masuk ke dalam," ungkapnya.
Dede, warga yang berada di lokasi mengaku pernah melihat hewan itu memangsa ayam. Diketahui, biawak merupakan hewan omnivora atau pemakan segala, seperti sayuran dan buah-buahan, namun reptil itu lebih menyukai daging.
"Pernah satu kali kawenehan (kedapatan) memangsa ayam peliharaan. Dia lari sambil gigit ayam dan manjat ke pohon, kuku-kukunya kuat menembus batang pohon di sini, saya juga takut mendekat karena tubuhnya yang besar dan seram," kisah Dede.
(yum/yum)