Genjring Akrobatik Indramayu Terancam Punah

Genjring Akrobatik Indramayu Terancam Punah

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Kamis, 04 Mei 2023 06:15 WIB
Kesenian genjring akrobatik di Indramayu.
Kesenian genjring akrobatik di Indramayu. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Suasana tegang menyelimuti pertunjukan kesenian genjring akrobatik di Kecamatan Karangsong, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/5/2023). Para pemain genjring akrobatik dengan piawai menampilkan berbagai akrobat meski banyak yang sudah menginjak usia lanjut.

Dilihat detikJabar, para pemain melakukan akrobat yang cukup ekstrem. Mulai dari mengangkat benda berat dengan kaki, mengangkat sepeda motor berikut pengendara, hingga berjalan di atas tali tambang.

Ketua Grup Genjring Akrobatik Bintang Wisata, Samari (62) menjelaskan kesenian yang sudah ada sejak zaman dulu itu kini terancam punah. Pasalnya, pemain kesenian yang ia pimpin saat ini sudah berusia lanjut. Dari 20-an pemain di antaranya sudah berusia di atas 50 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak sih mau dilatih bermain genjring, tari rudat, dan akrobat, cuma orang tuanya tidak berkenan. Kepala sekolah sudah mendukung," kata Samari ceritakan jerih payahnya cari regenerasi genjring akrobatik.

Menurutnya sebagian masyarakat menganggap kesenian tersebut merupakan pertunjukan hina atau kalangan bawah. Sehingga selain sulit mencari regenerasi juga dan jarang peminat.

ADVERTISEMENT

"Sekarang lagi mengubah imej, makanya sering tampil di berbagai daerah. Pernah juga tampil di tingkat provinsi dan juara kedua" kata Samari.

Kesenian genjring akrobatik di Indramayu.Kesenian genjring akrobatik di Indramayu. Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Diakuinya, kesenian perpaduan musik genjring dengan pertunjukan akrobat itu sempat mengalami masa kejayaan. Namun, seiring perkembangan kesenian tersebut mulai tergeser.

"Alhamdulillah saat ini masih ada yang menyenangi. Dulu itu kelibas semua sama seni organ tunggal. Tapi kesininya kita ada kesempatan. Masyarakat mulai nanggap kita," katanya.

Diakuinya, penghasilan selama pentas dianggap tidak sesuai dengan resiko yang dihadapi para pemain. Namun, dengan penuh rasa bangga, mereka tetap tampil secara optimal.

"Walaupun cuma dibayar beberapa perak, senangnya nabuh gamelan, genjring dan atraksi itu membuat mereka bahagia," jelas Samari.

"Dan itu ada kepuasan tersendiri bagi para pemain genjring akrobatik," tegasnya.

Kesenian genjring akrobatik di Indramayu.Kesenian genjring akrobatik di Indramayu. Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Samari dan para pemain justru lebih menginginkan masyarakat merasa terhibur atas pertunjukannya. Meski, mereka tidak mendapatkan upah yang layak.

"Prinsipnya begitu melihat masyarakat sekitar merasa terhibur, merasa gembira melihat penampilan kita itu kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan uang," ungkapnya.

(yum/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads