Wilayah pesisir selatan di Jawa Barat, Pantai Pangandaran terkenal dengan sejumlah mitosnya terutama yang berkaitan dengan Nyi Roro Kidul.
Ratu pantai selatan Nyi Roro Kidul di Pantai Pangandaran dikaitkan dengan cerita mistis bagi siapapun yang berenang.
Pantai Pangandaran dengan bentangan pantai sepanjang 91 km hanya beberapa wilayah yang digunakan untuk objek wisata dan tempat berenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentunya luas pantai Pangandaran tak sedikit memakan korban warga ataupun wisatawan yang tenggelam. Korban tenggelam di perairan pantai Pangandaran seringkali dikaitkan dengan Ratu Pantai Selatan.
Isu yang beredar setiap wisatawan maupun warga yang pergi ke pantai Pangandaran dilarang menggunakan pakaian atau kaos hijau.
Kasat Polairud Pangandaran AKP Sugianto mengatakan selama empat tahun berkiprah dan menangani penyelamatan orang tenggelam di pantai Pangandaran, belum pernah menemukan korban yang mengenakan pakaian hijau saat ditemukan tewas ataupun dalam kondisi hidup.
"Selama penemuan orang tenggelam di pantai Pangandaran dan menjadi tim SAR rata-rata mayat yang tenggelam tidak mengenakan kaos ataupun dalam kondisi kolor, kadang telanjang," kata Sugianto kepada detikJabar, belum lama ini.
Ia mengatakan baru-baru ini ada dua anak punk yang tenggelam bahkan kejadiannya saat Ramadan. Mereka justru ditemukan dalam kondisi tanpa busana.
"Kalau selama penanganan mereka yang tenggelam di pantai itu pertama karena terseret ombak dan keduanya berada di posisi area berbahaya atau terlarang untuk berenang," ucapnya.
Ketua SAR Barakuda Pangandaran Saiko mengatakan jika mitos soal pakaian hijau tak boleh digunakan di pantai beredar sejak lama.
"Bahkan dulu itu ada cerita berbau mistis jika Nelayan tidak boleh berpakaian warna hijau daun, itu pun sempat beredar," ucap Saiko.
![]() |
Kendati demikian, kata Saiko, cerita itu hanya hadir dari mulut ke mulut dan beredar sebagai sebuah dongeng.
"Itu mah dulu, cerita sebelum tahun 1980 kalau sepengetahuan sejak tahun 1980-an bapak sudah jadi nelayan tidak mendengar lagi cerita itu," kata Saiko.
Menurutnya sudah beberapa kali membentuk SAR tapi tidak lama bubar. "Alhamdulilah saya sebagai Ketua Badan Pendiri SAR Barakuda sudah hampir 4 tahun," katanya.
Budayawan Pangandaran Cerita Larangan Baju Hijau Menjadi Kekayaan Budaya
Ketua Lembaga Adat Pangandaran Erik Krisna Yudha mengatakan larangan mengenakan pakaian hijau ke pantai memang sebuah cerita lama yang beredar di warga pesisir Pangandaran.
"Namun cerita itu biarkan sebagai Kamonesan atau cerita unik sebuah mitos atau dongeng.
"Yang jelas edukasi kita terhadap wisatawan bahwa itu hanya sebuah dongeng sebagai kekayaan budaya,tanpa harus diikuti," ucap Erik saat dihubungi detikJabar.
Kata dia, kita tidak usah meyakini cerita tersebut sehingga takut menggunakan baju hijau.
"Justru sebagai warga Pangandaran jika cerita itu beredar luas, yang perlu kita tunjukan adalah mengadakan festival baju hijau sehingga dunia tahu bahwa menggunakan baju hijau tidak ada hubungannya dengan mitos tersebut," ucap Erik sedikit tersenyum.
(yum/yum)