Makam batu tua yang diperkirakan usianya lebih 800 tahun ditemukan di China utara. Makam ini ditemukan pekerja yang merenovasi drainase atau saluran air.
Mengutip detikEdu pada Minggu (9/4/2023), yang dilansir dari laman Live Science, makam tua itu berisi tiga kerangka. Dua orang dewasa dan satu anak. Arkeolog dari Institut Shanxi menyebut tiga jenazah yang ditemukan merupakan orang dewasa berusia antara 50 dan 60 tahun, dan seorang anak berusia antara 6 dan 8 tahun.
Selain menemukan kerangka manusia, di dalam makam juga terdapat lempengan tembikar. Lempengan itu bertuliskan tentang keterangan soal waktu pembangunan makam, yakni antara tahun 1190 dan 1196 M. Kala itu China masuk wilayah Dinasti Jurchen Jin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Institut Arkeologi Shanxi, makam ini digali oleh para pekerja pada pertengahan 2019 di dekat Desa Dongfenshan, Kabupaten Yuangu yang sekitar 440 mil atau 650 kilometer barat daya Beijing.
Renovasi Drainase
Chinese Academy of Social Sciences (CASS) dalam keterangan resminya menyebut arkeolog segera menggali untuk mendokumentasikan dan melaporkan penemuan itu secara lengkap, yang dirilis pada bulan Februari 2023.
Menurut laporan CASS, makam yang menghadap ke selatan ini memiliki kemiripan dengan makam lain yang ditemukan di wilayah tersebut pada masa itu seperti "gerbang rumah" di dinding utaranya namun relatif sederhana.
Struktur terkubur ini terdiri dari semacam "jalan makam" ke tangga yang mengarah ke pintu di ruang dalam dengan bentuk persegi sekitar 6,5 kaki atau 2 meter di setiap sisi, di bawah puncak menara oktagon atau segi delapan rumit yang terbuat dari batu bata berundak.
Seluruh ruangan dihadapkan dengan batu bata yang dibentuk agar terlihat seperti kayu berukir, yang menurut para arkeolog tidak dicat. Makam ini juga terdapat dekorasi hiasan di dinding, seperti singa, anemon laut, dan dua sosok yang dianggap mewakili penjaga ruh.
Dinasti Jurchen Jin
Menurut buku Routledge Handbook of Imperial Chinese History yang diedit Victor Cunrui Xiong dan Kenneth J Hammond dari laman Yale University, Jurchen Jin adalah dinasti penguasa dataran China yang muncul sekitar tahun 1115 M-1234 M.
Meski demikian, Jurchen Jin bukanlah orang China, melainkan orang suku Jurchen yang memiliki kebudayaannya sendiri.
Dinasti Jurchen Jin awalnya berada di bawah Dinasti Liao, dinasti yang dijalankan Suku Kitan, yang juga bukan orang China. Namun, lama kelamaan Dinasti Jurchen Jin memberontak ke Dinasti Liao, dibantu oleh Dinasti Song di China selatan. Pada akhirnya, Dinasti Jurchen Jin mendepak dan mengusir Dinasti Song.
Menurut Profesor Sejarah China dari Universitas College Cork Irlandia, Julia Schneider, sebuah sensus pada tahun 1207 saat di bawah Dinasti Jurchen Jin menyatakan populasi wilayah di bawah Jurchen Jin ini sebanyak 53 juta orang. Dari 53 juta orang itu, kurang dari 10% adalah suku Jurchen. Sisanya, adalah etnis China, Suku Han.
Suku Jurchen adalah orang semi-nomaden dari China timur laut yang berkaitan dengan orang Manchuria. Orang Manchuria adalah kelompok etnis yang berasal dari wilayah timur laut China dan sekitarnya yang menaklukkan China dan Mongolia pada abad ke-17 dan memerintah selama sekitar 250 tahun.
"Yang membuat Jurchen Jin begitu menarik adalah kerajaan ini multietnis," kata Schneider.
"Tak hanya itu, wilayah Dinasti Jurchen Jin ini mengembangkan naskah khusus bahasa Jurchen dan membentuk administrasi ganda untuk mengawasi subjek bahasa China dan Jurchen," imbuhnya.
Makam China
Meski makam ini ditemukan di wilayah bekas Dinasti Jurchen Jin dan dibuat di masa kejayaan Dinasti Jurchen Jin yang bukan orang China, namun Schneider mengatakan pendapatnya bahwa makam yang ditemukan adalah makam China.
"Saya bukan seorang arkeolog, tetapi pendapat saya adalah bahwa ini adalah makam China, berdasarkan lokasinya di bagian paling selatan negara bagian Jurchen," kata Schneider.
Wilayah lokasi makam ditemukan merupakan kawasan yang dihuni mayoritas orang China Han, bukan ertnis dari Jurchen. Schneider mengaku tidak menemukan tanda-tanda etnis Jurchen di makam itu.
Baca juga: Wisata Makam Kuno Penuh Hiasan di Mesir |
Pernyataan dari CASS mengatakan pelat tembikar yang ditemukan di makam itu berarti struktur tersebut dapat diberi tanggal yang pasti, yang akan memberikan dasar untuk menentukan usia struktur dan artefak Jurchen Jin lainnya yang ditemukan di wilayah tersebut.
(sud/dir)