Masyarakat Jabar memiliki beragam tradisi kala menyambut bulan Ramadan. Ada yang nyekar ke makam, liwetan hingga munggahan. Tim detikJabar merangkum empat tradisi jelang Ramadan yang ada di Jabar.
1. Nyekar
Nyekar atau ziarah kubur adalah tradisi menjelang bulan Ramadan. Tradisi yang dirawat turun temurun oleh muslim di Indonesia.
Berziarah ke makam, kemudian mendoakan keluarga yang telah wafat. Tradisi ini dilakukan di 27 daerah di Jabar. Di Kota Bandung juga masih ada tradisi nyekar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Munggahan
Munggahan adalah tradisi yang dilakukan di akhir bulan Syaban. Bisa dibilang satu atau dua hari menjelang Ramadan.
Munggahan biasanya kumpul-kumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama dan saling bermaafan serta berdoa bersama.
3. Papajar
Muslim di Sukabumi dan Cianjur memiliki unik dalam menyambut Ramadan. Namanya Papajar. Tradisi ini katanya sudah ada sejak abad 16.
Papajar berasal dari kata mapag pajar (fajar).Dalam bahasa Sunda, istilah ini cukup tua untuk menyambut kemunculan sesuatu misalnya srangenge ti langit, tangara raja papajar dan lain-lain.
Jika fajar identik dengan terbitnya matahari, maka Papajar merupakan sambutan untuk terbitnya bulan Ramadan. Biasanya kegiatan Papajar diisi dengan rekreasi dan makan-makan sepekan sebelum berpuasa.
4. Misalin
Di Ciamis ada tradisi bernama Masalin. Tradisi ini diawali membersihkan situs dan makam leluhur di Situs Bojong Galuh Salawe. Kemudian pada malam harinya, panitia tradisi menggelar ngadamar, berkeliling kampung membenarkan kepada warga bahwa besok hari akan digelar Misalin.
Puncak dari Tradisi Misalin ini adalah melakukan tawasul dan doa bersama di area makam para leluhur. Selanjutnya saling bersalaman antar warga, lalu makan bersama sebagai wujud kebersamaan sesama warga. Kemudian diakhiri dengan atraksi budaya dengan mempertontonkan kesenian khas Kecamatan Cimaragas.
Misalin ini sebagai sarana mendekatkan diri dengan sang pencipta dan sesama warga. Mewujudkan sikap bersilaturahmi, gotong royong, tenggang rasa dalam rangka keharmonisan dalam bermasyarakat dan bernegara. Tradisi Misalin di Situs Galuh Salawe, Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas ini telah ditetapkan dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Pemerintah Pusat.
(sud/yum)