Etnografi merupakan sebuah metode penelitian yang lumrah dipakai oleh antropolog. Dengan menggunakan metode tersebut penelitian etnografi, peneliti dapat melihat sistem sosial suatu masyarakat dengan jelas. Hasil dari penelitian etnografi sendiri cukup beragam, salah satunya memvisualisasikan hasil penelitian lewat pameran.
Pameran Etnografi Visual ini hadir di Galeri Soemardja Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai bentuk diseminasi hasil penelitian ke khalayak luas. Penelitian mengenai 'Kisah Resiliensi: Refleksi keberhasilan dan kegagalan konservasi berbasis masyarakat di Jambi dan Papua' mampu dituangkan oleh para peneliti ke dalam bingkai foto yang menceritakan peristiwa secara runut. Tidak hanya dalam bentuk foto, produk hasil penelitian juga ditampilkan ke dalam infografis yang diilustrasikan dengan menarik oleh @rroyanto.
Seluruh rangkaian penelitian dilakukan selama 1 tahun lamanya dimulai dari tahun 2022 sampai 2023 awal. Penelitian bersifat interdisipliner dengan menggabungkan peneliti dari Antropologi Universitas Indonesia (UI) dan Biologi Universitas Cendrawasih (Uncen) yang dikoordinatori oleh Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB. Pengambilan data lapangan dilakukan dengan pendekatan rural appraisal, wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan etnografi visual termasuk teknik photovoice.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian ini dilakukan di 6 desa secara keseluruhan, dengan rincian 3 desa di Jambi (Desa Durian Rambun, Tamiai, dan Sungai) dan 3 desa di Papua (Desa Aruswar, Sawesuma, dan Soaib). Para peneliti melakukan live in bersama masyarakat yang diteliti selama satu bulan (Juli-Agustus 2022).
"Kurang lama sebenernya satu bulan itu, pengennya sih lebih. Tapi kita kan gimana pemberi dana ya," ujar Ahmad Shifa Uka sebagai editor fotografi dalam proyek ini.
Setelah pengambilan data lapangan selesai dilakukan, masuk ke tahap reduksi data temuan dengan masyarakat. Kemudian dilanjut dengan workshop kepada pemerintah daerah dan LSM yang dilakukan pada Januari 2023. Hingga akhirnya dilaksanakan pameran etnografi visual ini sebagai puncaknya.
Begitu memasuki galeri pameran, pengunjung akan disuguhkan dengan nama-nama yang terlibat dalam proyek ini. Dimulai dari sebelah kanan, ditampilkan dua buah peta dari lokasi penelitian. Selanjutnya, potret masyarakat Jambi dan Papua juga hadir beserta penjelasan mengenai latar belakang mereka.
Pameran ini menampilkan rangakaian kegiatan tineliti (masyarakat yang diteliti) dalam visual yang penuh. Dalam pameran ini juga terdapat barang-barang asli yang digunakan tineliti selama berkegiatan. Penjelasan dari setiap bagian pameran juga cukup jelas terperinci. Namun sayang sekali saat itu tidak ada kurator yang hadir untuk menjelaskan lebih lanjut.
Kehidupan masyarakat Jambi dan Papua digambarkan secara gamblang. Bagaimana mereka melakukan resiliensi sosial dengan beralih komoditas. Hal menarik lainnya, dijelaskan juga bagaimana masyarakat melakukan pembagian tugas berdasarkan gender agar terjadinya keteraturan.
Pameran etnografi visual ini akan hadir sampai Jumat, 10 Maret 2023 di Galeri Soemardja ITB. Pameran dibuka untuk umum dan cocok bagi yang tertarik pada isu-isu ekologi sosial.
(mso/mso)