.webp)
Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjadjaran (Unpad) menyelenggarakan Pasanggiri Tarucing Cakra atau lomba teka-teki silang (TTS) berbahasa Sunda.
Para peserta yang mayoritas berasal dari kalangan pelajar, mengisi teka-teki silang dengan menggunakan gawainya masing-masing. Mereka masuk ke dalam suatu aplikasi yang telah disediakan pihak penyelenggara.
"Hari ini kita akan menyelenggarakan Pasanggiri Tarucing Cakra, tarucing cakra itu adalah Bahasa Sundanya teka - teki silang," ucap Kepala Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad Ganjar Kurnia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan ini berkaitan dengan peringatan Hari Bahasa ibu, kita lakukan setiap tahun. Terutama adalah supaya masyarakat lebih mengenal lagi dengan bahasa ibu," ucap Ganjar melanjutkan.
Para peserta lomba TTS bahasa Sunda terlihat bersemangat untuk menyelesaikan lomba. Peserta terdiri dari berbagai kalangan, secara luring peserta didominasi oleh kalangan pelajar SMP dan SMA.
"Ini kita membuat acara ini beberapa kelompok. Ada kelompok warga Unpad yang terdiri dari dosen, karyawan, kemudian para pensiunan itu satu kelompok. Ada untuk masyarakat umum. Ada yang mahasiswa, dan anak -anak untuk SD, SMP, SMA," kata Ganjar.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua bentuk, ada yang luring dan daring. Yang luring ini mungkin di sini 200 orang, yang daringnya ini tersebar di seluruh Jawa Barat, yang terdaftar hari ini sekitar 1200," pungkasnya.
Dengan adanya acara ini, diharapkan masyarakat umum dapat lebih mengenal budaya dan bahasa Sunda. Ditambah dengan adanya lomba TTS yang akan menambah pengetahuan kosa - kata Bahasa Sunda.
"Acara ini tentang budaya - budaya dan Bahasa Sunda. Terus disini ada lomba TTS Bahasa Sunda, jadi bisa makin banyak tahu kata Sunda. Menurut aku di sini bagus jadi mengenalkan dan belajar - belajar lagi tentang Sunda, bahasa punya kita sendiri," ujar Nasywa, mahasiswa Unpad jurusan Sastra Sunda.
(yum/yum)
