Seni dalam Bercinta: Melihat Hidup Manusia dari Batik

Seni dalam Bercinta: Melihat Hidup Manusia dari Batik

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 19 Feb 2023 09:15 WIB
Pameran Seni dalam Bercinta di Rumah Batik Komar, Bandung.
Tiffany Aria dalam pameran 'Seni dalam Bercinta'. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Lahir ke dunia, tumbuh dewasa, dan meninggal dunia merupakan siklus kehidupan manusia. Hal itu pasti dialami semuanya tanpa terkecuali. Di dalam siklus itu, ada rasa cinta dan seni yang selalu jadi ekspresi.

Tiffany Aria melalui pameran 'Seni dalam Bercinta' ingin menunjukan perjalanan cinta pada kehidupan seseorang. Menariknya, perjalanan itu dia tunjukkan melalui sebuah goresan dari kain batik.

Bertempat di Rumah Batik Komar, Kota Bandung, Tiffany menggelar pameran tunggal yang memamerkan beragam kain batik yang punya filosofi sejalan dengan kehidupan seorang manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berbincang dengan detikJabar, Tiffany menerangkan jika setiap manusia memiliki pengalaman cinta masing-masing. Pada pameran ini, dirinya ingin berbagi pengalaman dan pemahamannya atas cinta melalui guratan motif batik dan juga seni instalasi.

Pada pameran ini, ada delapan ruangan yang didekorasi khusus oleh Tiffany dengan sejumlah karya seni instalasi ditambah pajangan kain batik yang menggambarkan makna dari kehidupan itu sendiri.

ADVERTISEMENT

"Salah satu hasil perwujudan budaya Indonesia yang dicipta dan diproses dengan cinta adalah batik. Penciptaan sehelai batik pun membutuhkan kontribusi cinta yang tulus dari seorang pembatik," kata Tiffany, Sabtu (18/2/2023).

Pameran 'Seni dalam Bercinta' di Rumah Batik Komar, Bandung.Pameran 'Seni dalam Bercinta' di Rumah Batik Komar, Bandung. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Dia memaparkan pameran ini dibuat untuk menghormati wastra batik dan merayakan seni kontemporer. Adapun karya-karya seni yang ditampilkan berupa ragam interpretasi cinta.

"Momen ini diharapkan mampu membangkitkan rasa dan membuka wawasan baru bagi para generasi muda, terkait bagaimana cinta dapat memanifestasikan diri di dalam kehidupan," ungkapnya.

Sementara itu, Public Relation Rumah Batik Komar, Recksha Ferdha Herditya menambahkan, masyarakat Jawa sudah sejak lama menjadikan batik sebagai simbol dari kehidupan. Menurut dia, setiap siklus hidup manusia tergambarkan pada motif batik. Dia mencontohkan, pada salah satu ruang di pameran ini, ada kain batik yang dipajang dengan dominasi warna merah muda sebagai simbol kegembiraan.

Batik itu dibuat dengan teknik kekinian yakni Shibotik. Kebaruan atau permulaan itu selaras dengan tema cinta monyet yang diusung oleh Tiffany.

"Cinta monyet itu kan identiknya dengan cinta yang baru, atau berbunga-bunganya sangat tumbuh dan lagi gemes-gemesnya makanya kami memilihnya warnanya lebih warna pink dan motifnya yang dipilih lebih kontemporer atau lebih moderen," ujar Recksha.

Pameran 'Seni dalam Bercinta' di Rumah Batik Komar, Bandung.Pameran 'Seni dalam Bercinta' di Rumah Batik Komar, Bandung. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Kemudian, di ruangan lainnya ada batik bertema persahabatan, keluarga, hingga hubungan manusia dengan tuhannya. Motif terakhir ini bahkan dijadikan bahan desertasi oleh Komarudin Kudiya, pemilik Rumah Batik Komar.

"Itu telaga teratai itu kebetulan dari pak Komar sendiri karena beliau dari Cirebon dan ketika beliau disertasi, beliau mengumpulkan motif dari keraton gitu, jadi dikumpulkan semua motif yang ada sehingga akhirnya dijadikan satu," ungkapnya.

"Maknanya, telaga teratai itu tercipta dan filosofinya sedalem itu bahkan jadi disertasi. Jadi memang udah ada tiga lapisan. Intinya, soal cinta manusia dan Tuhan," pungkas dia.

Pameran 'Seni dalam Bercinta' sendiri diselenggarakan pada 18-19 Februari 2023. Masyarakat umum dibolehkan datang melihat beragam jenis batik dan seni instalasi yang dipamerkan di Rumah Batik Komar.

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads