Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki sejumlah sumur keramat yang dipercayai mempunyai khasiat. Di antara sumur keramat ini, salah satunya adalah sumur Kejayaan.
Hingga kini, sumur kejayaan masih menjadi salah satu sumur keramat yang sering didatangi oleh para pengunjung keraton. Ada berbagai cara yang dilakukan oleh para pengunjung saat mendatangi sumur tersebut.
Di antara mereka, ada yang datang hanya untuk sebatas berwudhu dan ada juga yang mandi. Di samping itu, tidak jarang juga ada pengunjung yang sengaja datang mengambil air sumur untuk dibawa pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumur kejayaan ini terletak di dalam komplek Keraton Kasepuhan. Tepatnya di dalam area petilasan Dalem Agung Pakungwati, yang merupakan keraton awal dan menjadi cikal-bakal dari berdirinya keraton Kasepuhan Cirebon.
Letak sumur itu pun cukup berdekatan dengan dua petilasan yang berupa bangunan. Dahulunya, dua bangunan itu merupakan tempat itikaf Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati. Keterangan ini berdasarkan papan informasi yang ada di masing-masing petilasan tersebut.
Tidak sedikit pengunjung dari berbagai daerah yang sengaja datang ke Keraton Kasepuhan Cirebon hanya untuk mengambil air sumur Kejayaan. Baik untuk berwudhu, mandi, maupun untuk dibawa pulang.
"Yang datang sih dari mana aja. Ada yang dari Cirebon, Kuningan, Indramayu, Majalengka. Bahkan ada juga yang datang dari Jawa Tengah," kata Mang Pardi (68), seorang juru kunci di Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan, belum lama ini.
Menurut Mang Pardi, setiap pengunjung yang datang ke sumur ini memiliki tujuan yang bermacam-macam. Baik untuk kelancaran usaha maupun untuk hajat yang lainnya.
"Intinya sih yang datang ke sini (sumur Kejayaan) itu berharap mendapat barokah agar apa yang menjadi hajatnya terkabul. Tapi semuanya juga kita kembalikan lagi kepada yang kuasa," kata dia.
Mang Pardi pun menceritakan hal yang menjadi keistimewaan dari Sumur Kejayaan di Keraton Kasepuhan Cirebon ini. Menurutnya, sumur itu tidak pernah mengering meski di tengah kemarau panjang dan tidak pernah meluber di saat musim hujan.
Selama menjadi juru kunci atau kuncen sejak tahun 1997, Mang Pardi sendiri mengaku tidak pernah melihat sumur Kejayaan mengering maupun meluber. Ia mengatakan, sumur Kejayaan ini merupakan sumur yang memiliki kedalaman sekitar kurang lebih tiga meter.
"Dalamnya hanya tiga meter. Tapi selama saya menjaga sumur Kejayaan, alhamdulillah belum pernah lihat sumur ini kering. Walaupun kemarau panjang tapi airnya ada terus. Kalau musim hujan juga ngga pernah sampai meluber," kata dia.
Aturan di Area Petilasan Dalem Agung Pakungwati dan Sumur Kejayaan
Bagi pengunjung yang ingin masuk ke area petilasan Dalem Agung Pakungwati maupun ke sumur Kejayaan ini, ada beberapa peraturan yang perlu dipatuhi. Sejumlah peraturan itu bisa dilihat pada papan informasi yang ada di depan pintu masuk petilasan Dalem Agung Pakungwati.
Beberapa peraturan itu antara lain, setiap pengunjung diharuskan melepas alas kaki saat ingin masuk ke dalam area petilasan Dalem Agung Pakungwati maupun ke sumur Kejayaan. Selain itu, pengunjung juga dilarang merokok saat berada di dalam area tersebut.
Kemudian, yang diperbolehkan masuk ke dalam petilasan Dalem Agung Pakungwati maupun sumur Kejayaan ini hanyalah kaum pria. Sementara kaum perempuan dilarang masuk.
"Perempuan dilarang masuk (ke petilasan Dalem Agung Pakungwati). Karena kalau perempuan kan kadang haid. Khawatirnya terjadi apa-apa," kata dia.
Menurut Mang Pardi, dahulunya, sumur Kejayaan yang ada di komplek Keraton Kasepuhan ini difungsikan sebagai tempat wudhu bagi Pangeran Cakrabuana maupun Sunan Gunung Jati.
"Kalau dulunya, sumur Kejayaan ini adalah tempat wudhunya Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati," kata dia.
(tey/tey)