Selipan nama Asep itu diberikan kepada bocah perempuan berusia 6 tahun bernama lengkap Syahira Putri Asep Dyansyah oleh sang ayah Asep Herdiansyah. Bukan sekadar karena ayahnya bernama Asep, tapi ada doa yang terselip dari Asep yang disandang Syahira.
"A itu akhlak, S itu Sosial E itu ekonomi dan P, peduli pendidikan dan kebudayaan," kata Asep Herdiansyah kepada detikJabar menjelaskan selipan arti nama Asep di nama lengkap putri bungsunya itu, Selasa (6/12/2022).
Warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi itu adalah salah satu pendiri Komunitas Asep Asep (KAA) KAA Sukabumi Raya. Asep Herdiansyah juga menjabat sebagai ketua perlindungan wanita dan anak di bawah umur di KAA.
"Memang (soal penamaan) sudah sepakat dengan keluarga, saya sebagai putra asli Jawa Barat (Sunda), saya sangat peduli dengan kesundaan. Dari komunitas memberikan apresiasi (soal penamaan) dan mendapatkan piagam penghargaan, anaknya sendiri malah senang," ujar Asep Herdiansyah.
Dalam piagam itu tersemat putrinya masuk dalam kategori Generasi Asep dan Pelestari Budaya. Padahal Asep Herdiansyah sendiri sempat minder saat memiliki nama Asep. Bahkan anak pertama hingga ke tiganya tidak ada yang menyandang nama Asep.
"Betul pada waku itu saya minder sebelum adanya (bergabung) di KAA ini jujur saya merasa minder menyandang nama Asep seperti apa gitu ya. Setelah adanya KAA dalam kurung kesundaan saya akhirnya pede (percaya diri)," tuturnya.
Hal itulah kemudian yang menggerakan Asep Herdiansyah menyematkan nama Asep di nama putrinya itu. "Putri saya lahir sesudah KAA Sukabumi Raya berdiri dan dideklarasikan di Sukabumi. Saya merasa pede karena nama Asep itu banyak, salah satu inisiator dari ber empat, bersama Asep Ahmad Rifai, Asep Sudrajat dan Asep Suryana. Sekarang sudah punya anggota sudah hampir 700-an nama Asep, yang terdata di kita belum yang tidak terdata," paparnya.
Asep kerap mengajak putrinya itu di berbagai kegiatan seni dan kebudayaan Sunda. Ia menanamkan kecintaan soal kebudayan dan tradisi Sunda kepada anaknya itu.
"Anak saya usia 6 tahun dan sudah masuk TK, malahan teman-temannya banyak anak seusianya bermain di rumah saya semua, jadi rebutan teman-temannya ingin main semua dengan anak saya," tutur Asep saat ditanya aktivitas putrinya sehari-hari.
Selepas mengikuti komunitas, Asep Hrrdiansyah mulai memahami bahwa nama adalah salah satu ciri khas daerah yang memang harus dipertahankan.
"Pandangan saya sangat menyayangkan sekali kalau orang Sunda tidak memberikan nama anaknya dengan ciri khas kesundaan, Asep, Ujang dan sebagainya. Salah satunya yang ciri khas banget itu nama Asep," ujarnya. (sya/mso)