Situs Jambansari di Ciamis, Jawa Barat, banyak dikunjungi peziarah. Konon situs tersebut memiliki sumber air yang dipercaya oleh sebagian masyarakat berkhasiat menyembuhkan segala penyakit.
Bahkan sejak dulu di sumber mata air Situs Jambansari sering digunakan upacara turun mandi anak laki-laki yang akan dikhitan. Awalnya tradisi turun mandi biasa dilaksanakan di area kolam besar (situ) di sekitar Situs Jambansari.
Namun setelah direnovasi, tradisi upacara turun mandi tersebut sekarang dilaksnskan tepat di area makam. Di lokasi tersebut terdapat sebuah bak besar yang menampung air dari mata air Jambansari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru Kunci Situs Jambansari Nandang Sembada membenarkan hal tersebut. Percaya atau tidak, sudah banyak warga yang datang ke Situs Jambansari mengambil air hingga mandi untuk menyembuhkan penyakit.
"Iya memang benar, warga ngambil air dari sini. Anak laki-laki yang mau disunat atau dikhitan turun mandi di sini," ujar Nandang, Selasa (22/11/2022).
Nandang menjelaskan khasiat air dari Situs Jambansari ini tak terlepas dari doa yang dipanjatkan oleh Bupati Galuh RAA Kusumadiningrat semasa hidupnya. Bahkan di lokasi tersebut terdapat tulisan Sunda kuno dengan tahun 1874. Tulisan itu bertuliskan tembang dengan lagam Sunda.
Intinya dari tulisan tersebut Kanjeng Prebu mendoakan dan menyatakan air Jambansari obat penyakit. Mengajak dan menyuruh rakyat Galuh dan keluarganya dimana pun datang ka Jambansari kemudian menggunakan air dari sumber mata air tersebut.
"Kanjeng Prebu menyuruh kepada rakyatnya dan keluarganya mandi lah air Jambansari, minum air Jambansari kami mempersilakan bahwa air ini jadi obat seribu penyakit. Yakinkan kepada dirimu dan kepada yang punya dirimu. Artinya Kanjeng Prebu mendoakan," ungkap Nandang.
Sejak adanya doa dari Kanjeng Prebu tersebut, banyak warga yang berdatangan ke Situs Jambansari mengambil untuk membawa air yang dipercaya berkhasiat. Bahkan pada masa pemerintahan Kanjeng Prebu, seluruh kantor instansi pemerintahan menggunakan Situ Jambansari sebagai sumber mata air.
![]() |
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan pembangunan yang pesat, sumber mata air Jambansari sedikit berkurang. Namun meski demikian, sampai saat ini mata air Jambansari masih ada dan masih digunakan.
"Sumber mata air Jambansari memang banyak, namun yang paling besar itu sekarang tanahnya sudah milik orang lain. Airnya masih banyak tapi tidak melimpah seperti dulu," ucapnya.
![]() |
Diketahui, Kanjeng Prebu atau RAA Kusumadiningrat adalah Bupati Galuh yang terkenal dengan pembangunan dan syiar Islamnya. Pertama mendirikan masjid agung dan menginstruksikan kepada pejabat di daerah untuk mendirikan Musala di setiap kampung.
"Sebetulnya jasa beliau sangat banyak dalam pembangunan Galuh ini, tapi intinya seperti itu. Pada masanya rakyat Galuh sejahtera, bahagia, murah sandang, pangan papan. Harapannya figur RAA Kusumadiningrat bisa diteladani oleh pemimpin sekarang. RAA Kusumadiningrat bisa juga disebut bapak pembangunan," pungkasnya.
(yum/yum)