Sosok Tan Deseng, Keturunan Tionghoa yang Jadi Maestro Karawitan

Sosok Tan Deseng, Keturunan Tionghoa yang Jadi Maestro Karawitan

Wisma Putra - detikJabar
Minggu, 06 Nov 2022 18:45 WIB
Tan Deseng (tengah) berfoto dengan Boy Worang (kanan).
Tan Deseng (tengah) berfoto dengan Boy Worang (kanan). (Foto: Istimewa)
Bandung -

Tan De Seng atau karib disapa Tan Deseng tutup usia pada umur 80 tahun, Minggu (6/11/2022) sekitar Pukul 13.30 WIB. Sang Maestro Karawitan ini meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

Seperti apa sosok almarhum di mata sahabat? Boy Worang, sahabat seperjuangan Tan Deseng mengatakan, almarhum adalah sosok yang menginspirasi banyak orang, khususnya seniman di Kota Bandung.

Meskipun Tan Deseng keturunan Tionghoa, Boy menyebut jika Tan Deseng sangat menguasai kesenian Sunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sosoknya Chinese, etnis Tionghoa tapi sangat Sunda," kata Boy via sambungan telepon, Minggu (6/11/20222).

Menutur Boy, apapun alat musiknya atau jenis keseniannya, khususnya seni Sunda, Tan Deseng menguasainya. Pantas saja, menurut Boy jika Tan Deseng dinobatkan sebagai Maestro Karawitan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Menguasai semua, dalam berkesenian dia sangat menguasai seni Sunda, karawitan," ucapnya.

"Dia kan Maestro Karawitan, seni karawitan. Diberikan pemerintah (titelnya)," tambah Boy.

Saat ini, jasad almarhum Tan Deseng disemayamkan di Rumah Duka Nana Rohana Blok D dan E, Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.

Belum diketahui Tan Deseng akan dimakamkan di mana, menurut Boy saat ini pihak keluarga masih berembuk terkait lokasi pemakaman.

Sekadar informasi Tan Deseng lahir 22 Agustus 1942 tepatnya di kawasan Pasar Baru, Kota Bandung. Dia adalah musisi, seniman, budayawan terkenal khususnya dalam kesenian Sunda hingga ia dianggap sebagai Maestro Karawitan pada tauun 2015 lalu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

(wip/orb)


Hide Ads