Melihat Keseruan Olahraga Tradisional Dagongan di Indramayu

Melihat Keseruan Olahraga Tradisional Dagongan di Indramayu

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Sabtu, 05 Nov 2022 05:00 WIB
Permainan tradisional Nusantara, dagogan di Indramayu
Permainan tradisional Nusantara, dagogan di Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Bilal Januar Arifin (11) terlihat bersemangat ketika masuk ke tengah lapangan pasir di Sport Center, Kabupaten Indramayu, Jumat (5/11). Ia bersama 4 rekannya bersiap mengangkat bambu yang juga diikuti tim lawan dari SD lainya.

Bilal yang memimpin timnya memakai kaos warna biru langsung bersiap menolak bambu. Sembari menunggu aba-aba wasit, Siswa SDN 2 Kerticala, Kecamatan Tukdana itu berbisik agar temanya lakukan dorongan secara kuat saat permainan dagongan dimulai.

Singkat, sekali tolakan tim Bilal mampu mendorong pertahanan lawan. Antusias mereka sangat kuat lantaran permainan dagongan ini baru mereka kenal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi seru mainnya. Permainan ini baru aku kenal dan dimainkan sama temen-temen beberapa hari lalu," kata Siswa SDN 2 Kerticala, Bilal Januar Arifin.

Di momen festival olahraga rekreasi yang digelar Kormi Indramayu ini, Bilal berkesempatan mengenal olahraga tradisional Nusantara. Meski baru belajar dagongan, ia dan temannya mampu menerapkan teknik khusus untuk memenangkan pertandingan.

ADVERTISEMENT

"Bambunya cukup berat, tapi kita angkat bersama dan bambu sedikit diturunkan sambil mendorong lawan sekuat tenaga. Alhamdulillah berhasil," jelas Bilal.

Permainan tradisional Nusantara, dagogan di IndramayuPermainan tradisional Nusantara, dagogan di Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Selama pertandingan tingkat Sekolah Dasar, Bilal mengaku sudah bertanding melawan 5 tim. Jual beli serangan terjadi di beberapa pertandingan. Meski akhirnya tim Bilal tetap menang berkat kekompakan dalam mengatur teknik serangan.

Buah antusias tim Bilal yang tidak pernah kendor pun menuai hasil memuaskan. Meski harus terluka di bagian telapak kaki. Namun Bilal dan temannya berhasil menjadi juara dalam permainan dagongan tersebut.

"Bambunya semakin terasa berat saat bertanding. Apalagi pas final, tim lawan cukup kuat tapi akhirnya kita bisa menang," kata Bilal ceritakan kemenangannya kepada detikJabar.

Di pertandingan dagongan kali ini, panitia memakai bambu berukuran sekitar panjang 6 meter dengan berat sekitar 60 kilogram. Setiap tim terdiri dari 5 orang melakukan tolak menolak bambu. Ditandai pita merah di tengah bambu sebagai penentu akhir pertandingan.

"Dagongan itu dengan bambu semacam tarik tambang itu pakai dorongan. Dan dagongan ini lebih ke Minahasa," kata Ketua Bidang Organisasi KORMI Indramayu, Saiful Juntan.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads