Band death metal asal Ujungberung, Kota Bandung, Jasad, membacakan naskah Sumpah Pemuda saat gelaran Naraga Deathfest, di Rumah Kayu Manis, Punclut. Pembacaan tersebut ditemani oleh pemain sinetron Preman Pensiun Iding atau Kinoy Bacok.
Jasad menghajar panggung Naraga Deathfest pada pukul 19.00 WIB. Lagu demi lagu karya Jasad dibawakan dengan apik dan agressive.
Semangat Nasionalis telah dimulai saat sebelum masuk intro pertama yang mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Setelah itu Jasad langsung membawakan Intro dengan title Pasukan Karuhun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, pada lagu kedua Jasad membawakan Rediamaton dengan penuh semangat, kemudian dilanjutkan Panyca Saksi. Pada lagu keempat membawakan lagu Waruga Jati, setelah itu ada Precious Moment To Die.
Sementara itu pada lagu keenam, Jasad membawakan lagu yang sesuai dengan nama acaranya, yakni Nagara Ragana Naraga. Setelah selesai membawakan lagu tersebut, sang vokalis yang lebih dikenal dengan nama Man Jasad memanggil Iding Preman Pensiun untuk membacakan naskah Sumpah Pemuda.
Iding atau Kinoy Bacok yang juga merupakan vokalis band death metal Undergod langsung antusias naik ke atas panggung. Dia berharap bisa terus menjadi pemuda.
"Alhamdulillah saya mau membacakan Sumpah Pemuda ke semuanya. Mudah-mudahan kita bisa terus jadi pemuda di Indonesia yang berbakti terhadap bumi pertiwi ini," ujar Kinoy kepada para penonton.
Dengan suasana intim tersebut Kinoy berhasil membacakan Sumpah Pemuda.
"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia," baca Kinoy ditemani personil Jasad lainnya.
"Saya salut sama Kinoy bisa membacakan Sumpah Pemuda meski terbata-bata. Itu wajar, soalnya dia kan rakyat biasa. Yang gak biasa itu adalah saat pemerintah mengartikan Sumpah Pemuda dengan salah. Apalagi kalau masih yang gak hapal mah kebangetan," kata Man Jasad melanjutkan.
Setelah itu Jasad langsung kembali membawakan lagu-lagu hitsnya. Lagu Cengkram Garuda membuat situasi ruangan semakin panas. Apalagi setelah itu sang drumer Jasad Oki Fadhlan melakukan aksinya menabuh drum secara solo.
Setelah itu Jasad membawakan lagu Getih jeung getih dan Urine. Kemudian dilanjutkan lagu Pancamakara, Liman Soka, Siliwangi, Kujang Rompang, dan terakhir ditutup dengan lagu di album terbaru Bayu Sabda Hedap.
Man mengatakan aksi tersebut merupakan suatu kritikan bagi pemerintah yang memaknai Sumpah Pemuda dengan biasa. Bahkan menurutnya perayaan Sumpah Pemuda yang dilakukan pemerintah selalu kaku.
"Momennya bukan sok sokan nasionalis, Sumpah Pemuda kan yang real nya kaya gimana, karena kita bukan politisi, bukan pejabat, makanya mereka kalau Sumpah Pemuda ya gitu aja kaku. Makanya kita saat ini pakai aja spirit Sumpah Pemuda, tapi kalau disebutlkan terlalu lebay. Tapi setidaknya spiritnya kita pakai lewat pergerakan ini," ucap Man kepada detikJabar, Sabtu (22/10/2022) malam.
Dia menambahkan spirit Sumpah Pemuda harus diimplementasikan dengan karya dan pergerakan. Menurutnya hal tersebut yang membuat Jasad membuat Nagara Deathfest.
"Kita buktikan dengan karya, selama ini Sumpah Pemuda itu kaya gitu aja terus. Kita mah lebih mengadopsi spiritnya, bukan so nasionalis, so patriotis, makanya lebih baik kita langsung implementasikan," katanya.
Gelaran Nagara Deathfest merupakan salah satu Jasad memaknai Sumpah Pemuda. Kemudian gelaran tersebut juga merupakan suatu pergerakan Jasad dalam menggelorakan semangan Do It Yourself.
(yum/yum)