Hajat Leuweung, Cara Warga Pangandaran Syukuri Limpahan Kekayaan Alam

Hajat Leuweung, Cara Warga Pangandaran Syukuri Limpahan Kekayaan Alam

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Senin, 17 Okt 2022 15:00 WIB
Tradisi Hajat Leweung di Pangandaran
Tradisi Hajat Leweung di Pangandaran (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Terkenal dengan pariwisatanya yang indah, Kabupaten Pangandaran tak lepas dari adat dan budaya yang melekat di masyarakat.Di Pangandaran ada yang namanya Hajat Leuweung.

Sebuah ritual yang diselenggarakan dalam rangka pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia limpahan kekayaan alam.

Hajat Leuweung dikenal sebagai prosesi menyampaikan rasa nikmat masyarakat atas kekayaan alam yang telah diterima, maupun itu menjadi daging dalam diri ataupun berupa uang dari hasil bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budayawan Pangandaran Erik Krisna Yudha atau akrab disebut Aki Gede mengatakan, ritual hajat Leweung masih eksis dilaksanakan setiap tahun di Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang.

"Adat ini sudah digelar lama di desa terdebut sejak zaman nenek moyang mereka," kata Erik belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Acara Hajat Leuweung diselenggarakan di dua lokasi yang dianggap masyarakat setempat sangat keramat. Di antaranya, Bale Paseban dan Makam Dewi Ayu Anggaswara di Dusun Balater.

Menurut sumber tradisi, wilayah Desa Panyutran yang dikelilingi oleh pegunungan dan hutan belantara dipercaya sebagai persinggahan seorang Raja dan Dewi Ayu Angsangrawa.

Mereka merupakan salah satu penyebar agama Islam di daerah Desa Panyutran dan sekitarnya yang disebarkan melalui tari ronggeng gunung.

Dalam ritual hajat leuweung, dilakukan juga pencucian benda pusaka kedung landu dan pedang panjang Kyai Mangku Negara.

Benda-benda pusaka itu disimpan dalam kotak kecil di sebuah bangunan dalam area Bale Paseban Ating yang berlokasi di tengah hutan.

Di samping itu, dalam ritual ini juga dipamerkan bagian dari naskah lontar bertuliskan huruf Jawa kuno. Naskah yang masih baik itu terlihat utuh dengan tulisan yang masih tampak jelas.

Ia mengatakan di Kabupaten Pangandaran kesenian daerah yang masih eksis bertahan dan berkembang diantaranya, seni Ibing atau Ronggeng (Ronggeng Gunung dan Ronggeng Amen), Wayang Golek, Calung, Badud, Ebeg (Kuda Lumping), Rengkong, Gondang.

"Tersebar di 10 kecamatan diantaranya Kecamatan Cigugur, Cijulang, Cimerak, Kalipucang, Langkaplancar, Mangunyaya, Padaherang, Pangandaran, Parigi, dan Sidamulih," katanya.

Kata Hajat dan Leuweung

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Hajat artinya niatan, maksud. keinginan dan kehendak. Sedangkan Leuweung adalah bahasa Sunda dari kata Hutan.

Hajat Leuweung merupakan niatan warga untuk memberikan rasa syukur kepada pemberi rezeki yang disediakan di hutan, perkebunan dam alam sekitar.

Dengan tujuan meminta perlindungan dan selalu dijaga dari segala kesusahan, sehingga warga setempat menganggap prosesi Hajat Leuweung merupakan tradisi yang harus diwariskan agar masyarakat dapat terus menikmati hasil alam.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads