Kisah Pesepeda Putri Pangandaran: Dari Kampung hingga Internasional

Kisah Pesepeda Putri Pangandaran: Dari Kampung hingga Internasional

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Kamis, 13 Okt 2022 05:30 WIB
Kusmawati, pesepeda putri asal Pangandaran
Kusmawati, pesepeda putri asal Pangandaran (Foto: Istimewa)
Pangandaran -

Kusmawati Yazid (40) atlet pembalap putri sepeda gunung lintas alam yang meniti karir dari perkampungan Pangandaran. Namun namanya kini sudah merambah ke ajang internasional.

Karir balap sepeda gunung yang digeluti Kusmawati berhasil membawanya ke dunia nasional hingga internasional. Perempuan kelahiran Ciamis, 10 Agustus 1982 ini memulai karir olahraganya dari karate dan balap lari.

Keputusannya menjadi atlet sepeda terjadi karena ketidaksengajaan yang menjadi aktivitas Kusmawati pergi latihan karate.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena dulu pergi latihan karate naik sepeda. Sejak saat itu tertarik dan jatuh cinta dengan segala hal yang berbau sepeda," kata Kusmawati saat diwawancara detikJabar. Rabu (12/10/2022).

Kusmawati menekuni sepeda road bike pada usianya yang ke 13 tahun. Di usianya yang masih muda prestasinya menjadi pesepeda pemula terus meningkat.

ADVERTISEMENT

"Tahun 1994 masih bergabung dengan persatuan Balap Sepeda Kudalaut Pangandaran. Saya tidak pernah melupakan awal perjuangan di perkampungan Pangandaran ini," ucapnya.

Meskipun bermula dari iseng, Kusmawati meraih kejuaraan women open DO di Bandung meraih juara 3 pada tahun 1995.

Sekitar tahun 2000-an Kusma nama panggilan akrabnya, mulai berlatih disiplin sepeda gunung lintas alam. Beberapa kejuaraan diraih Kusmawati di tingkat regional dan nasional.

Karirnya mulai menetas pada tahun 2001 saat Kusma mewakili Indonesia pada SEA Games Malaysia 2001. Namun pada kesempatan itu belum mendapatkan juara utama.

Karirnya di kelas sepeda gunung lintas alam tak terhenti. Karena Kusmawati berprestasi kelas sepeda gunung Downhill dan meraih juara 3 Kejuaraan Asia Bali Tahun 2005.

"Alhamdulillah pada SEA Games Indonesia 2011 saya mendapat Perunggu dan SEA Games Myamnar 2013 meraih 2 medali emas," ucapnya.

Kedua medali emas itu untuk kelas sepeda gunung lintas alam perseorangan dan nomor sepeda gunung estafet beregu.

"Saat dapat dua medali emas alhamdulillah dapat Best Asian Rider di Langkawi Internasional Mountain Bike Championship (LIMBC 2013 dan peringkat ke 5 ASEAN Games Incheon Korea 2014," ucapnya.

Menurutnya untuk mencapai prestasi tersebut tidaklah mudah, karena melalui jalan terjal yang tentu membutuhkan latihan yang serius dan sabar.

"Latihan dalam sehari perjalanan 10 KM itu dilakukan setiap seminggu 3 kali," katanya.

Perempuan asal Kabupaten Pangandaran ini mewarnai olahraga sepeda kompetisi MTB yang didomninasi laki-laki.

Atas pencapainnya Kusmawati meraih 2 kali beasiswa untuk S1 Universitas Darmaagung Jurusan Ekonomi dan S2 UPI Bandung Manajemen Pendidikan. Bahkan merk sepeda ternama Polygon mengangkat Kusmawati sebagai Brand Ambassador sekaligus atlit kebanggaan Polygon.

Ia mengatakan seri Sea Games yang diikutinya sejak 2001 di Malaysia, Vietnam 2003, Filipina 2005, Laos 2009, Indonesia 2011 dan 2013 Myanmar Asian Games Korea 2014.

Di Indonesia Kusma berhasil meraih 3 medali emas PON Palembang 2004, Samarinda 2008 dan Riau 2012.

"Kunci utama menjadi atlit profesional adalah disiplin waktu, latihan dan menjaga pola hidup sehat," ucapnya.

Saat ini Kusmawati mendapatkan kepercayaan sebagai ASN di Pemerintah Kabupaten Ciamis. Selain itu dirinya saat ini mempunyai usaha toko sepeda.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads