Diana Sastra, Penyanyi yang Dijuluki Ratu Musik Tarling

Diana Sastra, Penyanyi yang Dijuluki Ratu Musik Tarling

Ony Syahroni - detikJabar
Minggu, 09 Okt 2022 15:00 WIB
Penyanyi Tarling, Diana Sastra.
Penyanyi Tarling, Diana Sastra. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya, nama Diana Sastra tentu sudah tidak asing lagi. Dia adalah seorang penyanyi tarling asal Cirebon yang sudah mengeluarkan banyak album lagu.

Sebelum terkenal seperti sekarang, pelantun lagu 'Juragan Empang' itu hanya tampil dari panggung ke panggung dalam sebuah acara hajatan. Ketertarikan Diana Sastra pada dunia tarik suara sudah tumbuh sejak ia masih kecil. Di saat itu, ia juga memiliki hobi menyaksikan pertunjukan musik dangdut maupun kesenian lainnya.

Dari hobinya itulah Diana Sastra kemudian mempelajari bagaimana menjadi seorang penyanyi. Mulai dari bagaimana bergaya di atas panggung, berinteraksi dengan penonton hingga mengatur nada saat membawakan sebuah lagu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya suka nyanyi itu dari kecil. Sejak usia-usia sekolah SD mungkin yah. Seperti pelajaran di sekolah juga yang paling saya suka ya kesenian. Khususnya nyanyi," kata Diana Sastra saat berbincang dengan detikJabar di kediamannya di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, baru-baru ini.

"Saya juga kan dari dulu orangnya suka nonton kalo ada (pertunjukan musik) dangdut. Dari perjalanan saya yang suka nonton-nonton itu lah saya jadi tau tuh bagaimana karakter seorang penyanyi. Mulai dari suaranya, penampilannya, koreografinya, komunikasinya. Akhirnya dari situ saya jadi tahu," ucap wanita kelahiran 14 Maret 1978 itu.

ADVERTISEMENT

Singkat cerita, kesukaan Diana Sastra pada dunia tarik suara kemudian berlanjut hingga dia duduk di bangku SMA. Di masa itu, ia bahkan mulai memberanikan diri untuk mencoba mengikuti perlombaan menyanyi tingkat RT saat momen perayaan 17 Agustus.

Kala itu, semua perlengkapan yang dibutuhkan Diana untuk mengikuti perlombaan menyanyi, ia dapat dari hasil meminjam. Sebab, sebelum menjadi penyanyi tarling terkenal, Diana Sastra adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana. "Dulu modalnya minjem semua. Mulai dari sepatu, celana jeans, jaket. Pokoknya pakeannya seadanya," kata dia.

Meski tidak pernah lolos sebagai juara, namun Diana tidak pernah menyerah untuk ikut menjadi peserta setiap ada perlombaan menyanyi. Sampai pada akhirnya, ia pun kembali mengikuti lomba menyanyi yang diadakan oleh Radio Sturada di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon.

Dan lagi-lagi, ia pun gagal keluar menjadi juara. Meski begitu, di momen perlombaan kali ini, Diana justru mendapatkan hal yang tak terduga. Meski tidak menjadi juara, Diana justru mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan sebuah grup musik dangdut.

Tawaran itu bahkan datang langsung dari seorang pemilik grup musik dangdut, Teti Tiara yang kebetulan menjadi juri dalam ajang perlombaan menyanyi waktu itu. "Waktu lomba, saya enggak sampe babak final. Tapi waktu selesai ikut lomba, saya diajak bicara sama salah satu juri. Dia bilang 'kamu mau enggak nyanyi sama saya'. Kebetulan dia adalah salah satu pimpinan grup organ dangdut. Namanya Ibu Teti Tiara (Almarhum)," kata Diana.

Awal Mula Jadi Penyanyi

Mulai dari adanya tawaran itu lah, Diana Sastra pertama kali mengawali kariernya menjadi penyanyi tarling pada tahun 1997. Bersama grup musik dangdut yang dipimpin oleh Teti Tiara, Diana Sastra pertama kali menyanyi di sebuah acara hajatan di daerah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

"Waktu itu saya masih kelas 3 SMEA. Ya seperti biasa, perlengkapan-perlengkapannya saya dapet dari hasil pinjam. Mulai dari sepatu, jeans, jaket sampai ke make up," kata Diana.

Saat itu, untuk setiap kali manggung, Diana Sastra hanya mendapatkan honor sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu. Menurut dia, honor sebesar itu sudah cukup untuk menutupi uang jajan maupun untuk uang iuran sekolah. Hanya saja, di saat Diana Sastra tengah memulai perjalanannya sebagai penyanyi dari panggung ke panggung, ia justru harus menemui kendala setelah mendapat larangan dari keluarga.

"Waktu itu bisa dibilang itulah awal karier saya jadi penyanyi. Tapi itu juga saya punya kendala. Ibu saya, kakak saya, mereka tahu kalau saya jadi penyanyi. Akhirnya malah tidak boleh," kata Diana.

Meski begitu, semangat Diana Sastra untuk menjadi seorang seorang penyanyi tidak pernah surut. Hingga akhirnya, seiring berjalannya waktu, keluarganya pun lambat laun mulai memberi restu. "Akhirnya saya diberi izin, tapi ada syaratnya. Syaratnya saya tidak boleh nyanyi (manggung) di daerah sendiri. Makanya waktu itu saya nyanyinya di luar desa," kata dia.

Kesempatan itu pun tidak disia-siakan oleh Diana Sastra. Setelah mendapatkan restu dari keluarga, ia pun terus melanjutkan profesinya sebagai seorang penyanyi yang mentas dari panggung ke panggung.

Selain itu, Diana juga berusaha untuk terus mengasah kemampuannya agar bisa menjadi seorang penyanyi yang profesional, khususnya dalam bidang musik tarling.

Diana Sastra mulai fokus mempelajari musik tarling setelah ada orang yang menyebut jika suaranya lebih cocok untuk membawakan lagu-lagu tarling. "Kata orang, suara saya itu lebih bagus ke tarling. Karena kan saya kalau nyanyi kadang lagu dangdut, kadang lagu pop, kadang lagu tarling. Nah kata orang, lagu tarling itu cocok banget buat saya. Akhirnya saya beli lah kaset khusus lagu-lagu tarling buat belajar," kata Diana.

Mendapat Tawaran Rekaman

Setelah enam bulan menggeluti profesinya sebagai penyanyi dari panggung ke panggung, Diana Sastra lantas mendapat tawaran untuk rekaman. Tawaran tersebut datang dari sebuah label rekaman, Dian Record Jakarta.

"Jadi waktu itu saya ketemu Pak Gunawan. Pak Gunawan ini menantunya Om Uci Sanusi. Dan Om Uci Sanusi itu adalah orang kepercayaan dari Dian Record Jakarta yang membawahi lagu-lagu tarling," kata Diana.

"Waktu itu saya langsung dikontrak selama 2 tahun, dari tahun 1998 sampai tahun 2000 untuk lima album. Dari album pertama sampai ke empat itu saya masih kompilasi. Baru di album ke lima, itu baru album sendiri. Tapi itu juga recycle lagu-lagu lama," ucap ibu tiga anak itu.

Bermula dari mendapat tawaran rekaman hingga mengeluarkan album lagu menjadi pembuktian bagi Diana Sastra untuk menunjukkan keseriusannya dalam dunia seni. Hingga kemudian, keluarga Diana yang sebelumnya sempat melarang, akhirnya benar-benar memberi restu.

"Dari situ lah keluarga saya akhirnya percaya kalau saya nyanyi itu profesional. Dari situ saya mulai mendapat kepercayaan dari keluarga untuk berkarir dalam dunia seni," tutur Diana.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya di tahun 2001 Diana Sastra kemudian mulai mendirikan sebuah grup musik dangdut sendiri yang diberi nama Dian Prima. "Dan di tahun 2008, saya juga mulai memberanikan diri untuk memproduseri sendiri (produksi album lagu) secara langsung. Waktu itu eranya kaset CD," kata Diana.

Hingga kini, Diana Sastra telah mengeluarkan sebanyak 35 album lagu. Dari puluhan album itu, Diana banyak membawakan lagu-lagu ciptaan orang lain dan sebagian ada juga ciptaannya sendiri.

Beberapa lagu tarling yang dibawakan oleh Diana Sastra dan cukup dikenal banyak orang di antaranya adalah mulai Juragan Empang, Arjuna Ireng, Bandeng Mencelat dan masih banyak lagi. Atas prestasinya itu, banyak orang menjulukinya sebagai ratu musik Tarling.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads