Sulit rasanya untuk mencari orang Bandung yang tak tahu atau tak pernah mendengar soal Saritem. Saking terkenalnya 'bursa kelamin' itu, lokalisasi Saritem kerap disandingkan dengan Gang Dolly di Surabaya.
Saat ini baik Dolly atau Saritem telah ditutup oleh pemerintah. Namun, masih ada satu misteri yang tersisa, yakni bagaimana wajah Saritem? Apakah sosoknya terdokumentasi dengan baik seperti Dollyres Chavit dari Surabaya?
Beberapa tahun ke belakang muncul potret seorang wanita berparas ayu yang kerap disebut-sebut sebagai Nyai Saritem di internet. Sosok itu tampil elegan dengan balutan kebaya dan aksesoris berupa gelang dan antik bak wanita priyayi.
Walau foto yang muncul masih berwarna hitam dan putih, namun senyuman dari potret wanita itu sangat menawan dan membius mata siapapun yang melihatnya. Entah bagaimana awal mulanya, berbagai konten di media sosial menyebut sosok itu sebagai sosok Nyai Saritem.
Tim detikJabar pun melakukan penelusuran jejak digital dengan menggunakan metode reverse image. Foto-foto yang beredar di dunia maya, kemudian dipilah dan diurutkan sesuai dengan tanggal kemunculan foto tersebut.
Terlacak, foto itu pertama kali diunggah oleh sebuah blog Kedai Barang Antik (https://kedaibarangantik.blogspot.com) pada 11 Januari 2011. Foto itu diberi judul Potret Nyonya Djawa, sang pemilik blog memberikan gambaran singkat tentang foto tersebut.
"Ini foto klasik. Asli orang Indonesia. Tak sekedar pajangan, foto antik ini menyimpan banyak cerita tentang budaya dan kebiasaan adat Jawa. Sebuah pose berani untuk wanita Jawa tradisional. Ayu tenan !!," tulis admin Kedai Barang Antik.
Setelah ditelusuri, ternyata blog tersebut dikelola oleh Ronny Mediono, seorang penikmat sejarah asal Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Ronny mengaku tak sengaja menemukan foto di sebuah rumah eks pejabat kolonial tempo dulu di Yogyakarta.
Foto cetakan lama itu berukuran post card atau memiliki dimensi kurang lebih 13,5 cm x 8,5 cm. Kondisi bingkainya sudah pun sudah rusak karena gigitan tikus, namun lembar foto di dalamnya masih terjaga dengan baik. Di balik foto itu terdapat perusahaan foto Agfa yang tenar dengan produk kamera analog tempo dulu.
"Waktu itu kita hunting di Yogyakarta kayak di rumah tangga gitu, kalau tidak salah yang memiliki rumah itu pensiunan militer atau kejaksaan, terus pensiunan itu menjual perabotnya karena mereka mau pindahan anak-anaknya," ujar Ronny kepada detikJabar, 18 September 2022.
"Saya borong perabotannya kursi-kursi Belanda, ada beberapa lukisan, lukisan wanita Jawa juga, terus sama batik tulis, dan di sana ada beberapa foto yang dipajang, termasuk foto yang ini (yang disebut Nyai Saritem)," katanya menambahkan.
Ronny sendiri tidak mengetahui potret wanita itu sebenarnya, sebab pihak yang dipercaya untuk mengurus rumah eks pejabat itu juga tidak mengetahui sosok wanita Jawa itu. Tetapi, bila dilihat dari pakaian dan aksesoris yang dipakai wanita cukup jelas bahwa wanita itu bukan berasal dari kelas proletar.
"Sejauh ini saya juga belum memiliki data terkait sosok tersebut, saya tidak berani menyebut wanita itu," ujarnya.
Selanjutnya Sosok Saritem
(yum/yum)