Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki kesenian dan kebudayaan yang beragam. Hampir setiap kecamatan memiliki kebudayaan khas yang rutin dilaksanakan setiap setahun sekali.
Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis mencatat ada 7 kesenian dan kebudayaan di Ciamis yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB). Penerapan WBTB tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Ada tujuh yang ditetapkan sebagai WBTB. Ada kesenian helaran, namun yang paling banyak itu tradisi atau upacara adat," ujar Kadisbudpora Ciamis Erwan Darmawan, Sabtu (27/8/2022).
Berikut 7 warisan budaya tak benda di Kabupaten Ciamis:
1. Kesenian Helaran Bebegig Sukamantri
Bebegig Sukamantri merupakan kesenian helaran dari Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kesenian ini adalah representasi dari sosok penjaga lingkungan dan alam di wilayah Kecamatan Sukamantri.
Pada zaman dahulu, Bebegig digunakan untuk mengusir orang yang berniat jahat di lingkungan desa dekat hutan larangan Karang Gantungan. Bebegig Sukamantri ini berpenampilan seram, terbuat dari ijuk kawung (Aren). Hiasannya atribut mahkota dari kembang bubuay dan daun waregu yang tersusun rapi di atas kepala topeng, juga dihiasi kembang hahapaan dan daun pipicisan.
Bebegig telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kemendikbud tahun 2018.
2. Gondang Buhun
Gondang Buhun merupakan kesenian menumbuk padi yang masih dilakukan oleh masyarakat Kampung Adat Kuta, Kecamatan Tambaksari. Kesenian ini menjadi bentuk rasa syukur yang diungkapkan melalui lantunan atau nyanyian yang telah diwariskan secara turun temurun oleh leluhur di kampung Kuta.
Gondang Buhun dimainkan oleh kaum perempuan Kuta dengan menggunakan alat inti yakni halu dan lisung, diiringi kendang dan gong. Gondang Buhun ditetapkan sebagai WBTB Indonesia pada tahun 2018 dari Provinsi Jawa Barat.
3. Prosesi Adat Merlawu
Merlawu adalah prosesi adat yang dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, menjelang bulan Ramadan. Kegiatan inti dari Merlawu ini adalah berdoa bersama di makam Prabudimuntur.
Kemudian dilanjutkan dengan syukuran dan kesenian di Situs Gunung Susuru. Merlawu telah ditetetapkan sebagai
WBTB Indonesia pada tahun 2021.
(mso/mso)