Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mencatat ada 22 warisan budaya tak benda di Kabupaten Pangandaran yang masih lestari.
"Jenisnya sangat beragam, dari mulai kesenian, permainan anak, resep makan dan teknologi menangkap ikan tradisional," kata Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Pangandaran Risa Gantira belum lama ini.
Berikut ini 22 warisan budaya tak benda di Kabupaten Pangandaran.
1. Kitab Kacijulangan
Kitab Kacijulangan ditulis dalam huruf Arab Pagon berbahasa Jawa. Kitab ini terdiri dari 23 halaman.
Secara umum, isinya tentang sejarah masyarakat sekitar daerah Cijulang. Sejarah yang terkandung dikategorikan kedalam sejarah gede (sejarah besar), sejarah leutik (sejarah kecil), dan sejarah kenabian.
2. Jajangkungan
Merupakan permainan keseimbangan menggunakan bambu sebagai penyangga tubuh. Seorang pemain menggunakan dua bilah bambu sebagai pengganti kaki ketika berjalan.
Permainan ini bisa dilombakan adu cepat sampai tujuan dengan larangan tidak boleh turun dari bambu penyangga yang digunakan.
3. Jus Honje
Cara pembuatannya sangat mudah, yakni honje jenis honje laka dijus dan langsung disaring supaya ampasnya terpisah. Adapun khasiat dari jus honye di antaranya dapat memulihkan stamina, menghilangkan masuk angin, dan menurunkan kolesterol juga darah tinggi.
4. Pindang Gunung
Makanan ini seperti sop ikan tapi menggunakan bumbu-bumbu khas Sunda. Pindang gunung terbuat dari bahan protein laut, seperti kakap, ikan bawal. atau tongkol. Rasa pindang gunung gurih, asam, dan segar. Rasa segarnya didapat dari buah kedondong, tapi bisa diganti dengan honje atau kecombrang.
5. Terasi Pangandaran
Tarasi atau terasi Pangandaran memiliki wangi dan rasa yang khas. Hal ni karena berbahan dasar udang rebon dengan bibit terasi dan diproses secara alami tanpa bahan pengawet. Cara pembuatannya sudah diwariskan secara turun-temurun.
6. Asin Jambal Roti
Asin jambal roti khas Pangandaran dikenal lama memiliki rasa yang jauh lebih enak jika dibandingkan dengan asin jambal lain yang ada di pasaran. Hal ini karena pembuatannya yang berbeda karena menggunakan bumbu khas lokal yang sudah digunakan secara turun-temurun.
7. Lodeh Turubuk
Turubuk yaitu sejenis sayuran yang berasal dari tumbuhan seperti tebu. Bagian yang dapat dikonsumsi adalah bagian bunga yang terbungkus pelepah daun. Turubuk mengandung nutrisi dan zat-zat yang bak bagi tubuh. Kandungan mineralnya cukup tinggi terutama kandungan kalsium dan fosfor. Turubuk ini dimasak dengan bumbu rempah lokal.
8. Teknologi Bagang Ikan
Bagang merupakan bangunan terbuat dari bahan tradisional bambu dan didirikan di tepi laut. Kegunaan bagang yaitu untuk menangkap ikan di laut. Bagang adalah sebutan untuk alat atau tempat penangkapan ikan laut (biasanya ikan teri), pada umumnya bagang berupa pondok-pondok di pinggiran dan di tengah laut dengan bentangan Jaring (waring) dibawahnya.
Bagang tancap terdiri dari beberapa bagian utama. Yang pertama adalah kaki-kaki bagang yang terbuat dari bambu-bambu besar dan terletak pada keempat sudut bagang serta pada kedua sisinya.
9. Seni Benjang Batok
Kesenian Benjang Batok merupakan kolaborasi seni angklung dan batok. Dalam kesenian Benjang Batok biasanya angklung dimainkan laki-taki dan batok dimainkan perempuan. Angklung dan Batok dimaikan sedemikian rupa dan menghasilkan suara selaras dikuti lantunan lagu yang Iiriknya bersikan pesan atau nasehat, namun juga terkadang dibuat jenaka.
10. Seni Ronggeng Gunung
Ronggeng Gunung Renggana yaitu jenis kesenian berupa tarian yang duringi gamelan berupa bonang, kendang, dan goong. Pertunjukkan Ronggeng Gunung, yaitu seorang juru ibing yang merangkap juru kawih melakukan tarian di tengah-tengah para penari (5 sampai 10 orang). Pola lantai tarian Ronggeng Gunung yaitu menari mengelilingi juru ibing, memanjang, atau berbelok-belok melewati teman penari lain.
Pertunjukkan Ronggeng Gunung biasanya dilakukan untuk menghibur masyarakat pada saat bercocok tanam padi di huma atau mengangkut padi dani ladang ke rumah.
(orb/orb)