Masyarakat pegiat budaya dan kesenian Jawa Barat kini punya tempat baru untuk menampilkan kreasi seni dan budaya mereka di tengah minimnya sarana penunjang yang bisa digunakan.
Tempat tersebut yakni Bale Budaya Parahyangan, yang ada di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tempat itu merupakan hibah dari keluarga TB Hasanudin dan Jaksa Agung S.T Burhanudin di bawah naungan Yayasan Wilasantana Talaga Manggung.
Bale Budaya Parahyangan itu memiliki luas 8.000 meter persegi dengan bentuk bangunan berarsitektur rumah joglo. Terdiri dari beberapa fasilitas mulai dari ruang pameran, pendopo, ruang seminar, dan teater terbuka bale budaya.
"Bale Budaya ini kami bangun dan hibahkan demi mendukung pengembangan seni dan budaya di Jawa Barat," kata Ketua Yayasan Wilasantana Talaga Manggung TB Hasanuddin, Minggu (21/8/2022).
Bale Budaya Parahyangan bakal jadi tempat berkreasi dalam mewadahi berbagai kegiatan seniman, budayawan, cendekiawan serta insan kreatif di Jawa Barat maupun nasional.
"Tujuan utamanya memang dijadikan tempat untuk berinteraksi serta berkebudayaan secara konstruktif. Niat kami juga mendukung Jawa Barat dan Indonesia yang unggul dalam kebudayaan," ucap TB Hasanudin.
Bale Budaya Parahyangan, kata TB Hasanudin, lahir dari konsep dan gagasan unggulan yang aplikatif, tentang kebergunaan kebudayaan dalam bidang pengkajian, penciptaan, dan pameran.
"Awalnya akan didirikan di Majalengka yang merupakan tanah leluhur kelahiran keluarga kami. Namun setelah dikaji akan lebih bermanfaat bila didirikan di Puseur Dayeuh Pasundan, yaitu di Bandung Raya," tutur TB Hasanudin.
Ia menegaskan bahwa Bale Budaya Parahyangan tidak memiliki tujuan politik praktis. Tempat ini dipersembahkan dengan ikhlas dan tulus untuk digunakan bagi pengembangan seni dan budaya masyarakat Tatar Sunda khususnya, serta masyarakat Indonesia.
"Kami pastikan ini tak ada tujuan politik. Semoga ini jadi oase untuk mendukung Jawa Barat dalam melestarikan budaya nusantara, sehingga menjadikan warisan leluhur sebagai kepribadian bangsa," ucap TB Hasanudin.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai upaya pelestarian kebudayaan daerah tidak harus jadi tanggung jawab pemerintah daerah, termasuk pembangunan bale budayanya.
"Ini luar biasa, bisa menyumbangkan pendopo, galeri, amfiteater, untuk memajukan kebudayaan Jawa Barat, tanpa dipungut biaya. Semoga ini jadi teladan, karena pemerintah butuh sosok-sosok seperti ini," ucap Ridwan Kamil.
Simak Video "Video: Polisi Tangkap 6 Tersangka Baru Kasus Penjualan Bayi ke Singapura"
(dir/dir)