Musik indie saat ini makin menjadi. Tak hanya di kota besar, musik indie juga merambah ke kota-kota kecil seperti Kabupaten Garut.
Di Garut, saat ini mulai banyak musisi-musisi indie yang menampakan karyanya ke publik. Menyalurkan hasil karya yang saat ini makin mudah untuk dilakukan, membuat mereka mulai berani tampil.
Seperti yang dilakukan oleh Ronaswara, band indie yang belakangan ini sedang hits di Garut. Sejak pertama kali dibentuk di tahun 2017, band yang digawangi Hasbi pada vokal, Roby gitar, Garin bass, Nazmi saxophone, Agung keyboard, dan Ari pada drum ini terus konsisten berkarya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita dari 2017. Untuk alirannya pop folk," kata Hasbi kepada detikJabar.
Setidaknya lebih dari lima lagu sudah dirilis Hasbi dan kawan-kawannya. Paling anyar adalah lagu berjudul Karina yang dirilis belum lama ini. "Tahun sekarang planing September mau rilis lagi," katanya.
Fenomena munculnya band-band indie di Garut ini sedang happening. Semangat para musisi lokal untuk mendapatkan panggung saat ini sedang bergelora. Bahkan, tak hanya di Garut, ada beberapa musisi indie yang sudah manggung di kota-kota besar juga.
"Mulai ramai. Mulai banyak band-band atau solois, atau misalnya rapper yang mulai show-up. Kayak berani untuk mem-publish karya-karya mereka melalui media sosial," ucap Hasbi.
Bukan tanpa alasan, kesempatan untuk dikenal yang lebih terbuka di era moderen ini membuat mereka terus berkarya. Meskipun, domisili jauh dari ibu kota yang sedari dulu jadi patokan untuk terkenal.
Belum lagi sarana untuk manggung di daerah yang mulai banyak dijumpai. Munculnya banyak kafe dan restoran baru yang menyediakan liveaccoustic membuat para seniman independen ini kebagian jatah untuk manggung.
"Banyak ruang publik seperti coffee shop sekarang lumayan memberikan peluang bagi musisi. Utamanya untuk mengenalkan karyanya. Lebih jauhnya lagi, bagaimana musisi tersebut bisa dikenal masyarakat sebagai musisi lokal yang memang lahir dengan karyanya," kata Goro.
Gelora musik indie yang sedang meningkat di Garut ini juga sedikit-banyak dipengaruhi oleh Voice of Baceprot (VoB). Band metal yang digawangi trio hijabers cantik itu mulanya juga merupakan band indie yang berasal dari pelosok Kabupaten Garut.
Namun, berkat karyanya yang hebat, mereka kini bisa menembus pasar musik nasional, bahkan hingga ke mancanegara. Pendiri VoB, Abah Erza berharap agar dunia permusikan independen di Garut terus bergelora, hingga memunculkan band atau penyanyi pendatang baru yang diakui di tingkat nasional.
"Tidak perlu menjadi seperti VoB, berkaryalah sesuai keinginan hati. Tapi, semoga VoB bisa menjadi motivasi. VoB adalah bukti nyata, jika siapa pun bisa berkarya," ucap Bah Erza.