Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang didaulat sebagai Kawasan Agrowisata Kampung Bako (tembakau). Hal itu lantaran Desa Sukasari menjadi salah satu sentra komoditas tembakau di Jawa Barat.
Meski demikian, terkait lahan perkebunannya, para petani tembakau di sini rata-rata menyewa lahannya ke daerah luar.
Sekretaris Desa Sukasari Asep Iso (55) mengatakan, para petani tembakau Desa Sukasari rata-rata menyewa lahan perkebunan tembakaunya ke daerah lain. Penyebabnya lantaran minimnya lahan perkebunan tembakau di Desa Sukasari.
"Petani Desa Sukasari itu sifatnya nomaden, apalagi kalau musim penghujan, seperti sewa lahan ke Sukabumi, Kabupaten Bandung, Subang, Garut dan daerah lainnya," ungkapnya.
Ia menyebut, misalnya dari 40 hektar lahan pertanian yang ada di Desa Sukasari, sebagian besarnya digunakan untuk lahan pertanian padi dan tanaman hortikultura lainnya.
"Sebagian kecilnya digunakan untuk tanaman tembakau, jadi sebagian besar lahan tembakau para petani Sukasari itu berada di luar Desa Sukasari," terangnya.
Kendati demikian, kata Asep, petani Desa Sukasari ini selain pintar menamam, juga piawai dalam pengolahannya. Hal itu yang menjadi keunggulan petani Sukasari dengan daerah lain.
"Jadi kalau petani lain hanya bisa menanam saja, tapi kalau petani desa Sukasari juga piawai dalam pengolahannya," ucapnya.
Mulyana (52), salah seorang petani Desa Sukasari mengatakan baik-tidaknya kualitas tembakau sangat dipengaruhi beberapa faktor, dari mulai penanaman hingga proses akhir.
"Yang mempengaruhi kualitas tembakau diantaranya varietas bibit, kondisi tanah, pengolahan lahan dan faktor cuaca. Lalu kualitas juga sangat dipengaruhi oleh proses finishing atau proses akhir dalam pengolahan," paparnya kepada detikJabar.
Mulyana melanjutkan, minimnya lahan perkebunan serta mengakali perubahan musim, para petani Desa Sukasari rata-rata menyewa lahan untuk perkebunannya ke daerah lain.
"Jadi dalam menanam tembakau itu terbagi ke dalam tiga musim. Pertama penanaman pada saat musim hujan, kedua musim K3 atau peralihan ke musim kemarau, dan ketiga musim kemarau. Setiap musim itu biasanya lokasi sewa lahan perkebunannya akan berbeda-beda," paparnya.
(ors/ors)