Pemerintah terus berupaya untuk menghidupkan kembali denyut Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Dua maskapai besar disebut telah menyiapkan rencana untuk membuka penerbangan reguler umrah dari bandara di Kabupaten Majalengka itu.
Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Haji dan Umrah Jawa Barat, Boy Hari Novian menyebut, dua maskapai yang bersiap membuka rute penerbangan menuju ke Tanah Suci itu ialah Garuda Indonesia dan Lion Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy mengungkapkan bahwa rencana ini kini memasuki tahap finalisasi. Pertemuan antara Pemprov Jawa Barat, maskapai penerbangan, dan asosiasi travel umrah telah digelar di Gedung Pakuan, Bandung, awal pekan ini .
"Kemarin itu sudah ada kesepakatan pendahuluan antara Pemprov, travel umrah, dan maskapai, terutama Lion dan Garuda untuk buka penerbangan reguler umrah di Kertajati," ujar Boy, Jumat (17/10/2025).
Boy menjelaskan, komitmen membuka penerbangan umrah dari Kertajati diperkuat oleh besarnya pangsa pasar di Jawa Barat. Berdasarkan data hingga Oktober 2025, sebanyak 236 ribu jamaah telah berangkat umrah melalui berbagai bandara di luar provinsi, seperti Soekarno-Hatta atau Yogyakarta.
"Sampai Oktober aja, travel yang ada di Jabar sudah memberangkatkan sebanyak 236 ribu jamaah," ucap Boy.
Karena itu, BIJB menargetkan pada musim umrah tahun 2026 nanti, sudah ada penerbangan reguler langsung ke Jeddah atau Madinah. Jalur ini akan memudahkan calon jamaah dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, Sumedang, dan Bandung Raya.
Selain umrah, Boy menuturkan Bandara Kertajati diproyeksikan sebagai pusat penerbangan jamaah haji asal Jawa Barat. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan peningkatan jumlah kloter haji yang akan berangkat dari Kertajati mulai tahun 2026.
"Dengan empat tower di Asrama Haji Indramayu, yang masing-masing bisa menampung 400 jamaah, kita bisa layani minimal dua kloter per hari," jelasnya.
Sebelumnya, Bandara Kertajati mendapat dana operasional dari penyertaan modal yang diberikan Pemprov Jabar ke PT BIJB sebesar Rp150 miliar dengan rincian Rp50 miliar di APBD Perubahan 2025 dan Rp100 miliar di APBD 2026.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar, Muhamad Romli meminta, penyertaan modal tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh PT BIJB untuk membangkitkan aktivitas di Bandara Kertajati.
"Kita bicara bahwa yang sekarang bagaimana mensuport operasional agar ini tidak mati. Kemudian pada saat bersamaan harusnya BIJB lebih atraktif untuk meneruskan kebijakan yang telah disambungkan gubernur, artinya tanggung jawab ada di BIJB ," ucap politisi PPP ini.
Menurut Romli, salah satu yang harus segera dilakukan PT BIJB adalah menyegerakan rencana menjadikan bandara sebagai pusat pemberangkatan jemaah haji.
"Seperti halnya sekarang ada (rencana) menjadikan BIJB pusat pemberangkatan umrah, itu harus segera disambut cepat agar berdampak bagi kemajuan BIJB," tegasnya.
(bba/orb)