Beras Organik Tasikmalaya Berjuang Menuju Pasar Eropa

Beras Organik Tasikmalaya Berjuang Menuju Pasar Eropa

Deden Rahadian - detikJabar
Sabtu, 27 Sep 2025 14:00 WIB
Ilustrasi beras
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Fahroni).
Tasikmalaya -

Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menunjukkan keseriusan dalam menggarap sektor pertanian padi organik. Terbukti panen raya kali ini hasilkan padi 1,8 ton sampai 5 ton padi organik siap jual.

"Rata-rata beras organik di Tasikmalaya sebenar nya mencapai 1,8 ton per bulan. Namun puncak panen terkini bahkan melampaui ekspektasi rata-rata, dengan stok mencapai 5 ton yang siap dipasarkan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin, Sabtu (27/10/25).

Pihaknya kini tengah berjuang mencari pasar untuk memasarkan padi organik tersebut. Bahkan, para ASN menjadi salah satu 'pasar' potensial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Segmen dan permintaan pasar beras organik ini bagus. Kami pun bersemangat untuk memasarkan beras organik. Semoga kedepan ASN di Jabar bisa kita pasok," ujar Tatang.

Namun, ia juga menyoroti kendala utama saat ini terkait produksi padi organik. Salah satunya keterbatasan lahan yang telah tersertifikasi.

ADVERTISEMENT

Dari sekitar 500 hektar lahan padi organik yang ada, setelah proses sertifikasi ulang, baru 200 hektar lebih yang benar-benar terverifikasi keorganikannya.

"Kendala terbesar adalah merubah kebiasaan petani. Diperlukan upaya serentak untuk merubah sikap dan pola tanam petani menerapkan sistem organik karena mereka masih sangat sulit. Apalagi masa tanam padi organik kan lebih panjang," kata Tatang.

Sejauh ini, sentra pertanian beras organik terluas saat ini berada di Kecamatan Cipatujah. Upaya perluasan juga tengah digalakkan ke wilayah Tasik Utara dengan menyiapkan 600 hektar lahan potensial.

"Masih di selatan sentra padi organik. Sedang kami upayakan di utara," kata Tatang

Sementara itu, Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi memberikan, kabar baik terkait dukungan pendanaan untuk pertanian. Pemkab telah menyetujui dana talang untuk program Upland (Upgrading Agriculture Sector) yang dibiayai oleh IDB (Islamic Development Bank).

"Kami bersama Kementerian Dalam Negeri dan Menteri Keuangan diminta untuk menyetujui dana talang untuk program Upland. Pemerintah harus berkomitmen disiapkan dulu uangnya dan harus dikerjakan dulu lahan pertaniannya," terang Asep.

Terkait stok 5 ton beras organik hasil panen, Asep memastikan produk tersebut sudah mulai terserap.

"Alhamdulillah, produk kita padi organik sudah panen dan sudah ada stoknya sebanyak 5 ton dan tinggal dipasarkan. Hari ini sudah terserap di pasar lokal dan pasar Bandung," kata Asep.

Untuk mengantisipasi hasil panen melimpah di masa depan, Pemkab Tasikmalaya berencana menjalin kerja sama dengan PD Jaya di Jakarta guna memperluas jangkauan pasar. Hal ini memperkuat sinyal bahwa upaya Pemkab Tasikmalaya untuk mendorong sertifikasi dan perubahan pola tanam menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi beras organik daerah.

"Upaya kita direspon Pemerintah Pusat. Semoga ke depan padi organik Tasik bisa tembus pasar Asia dan Eropa," kata Asep.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads