Penerbangan di BIJB Kertajati Tersisa Tujuan Singapura

Penerbangan di BIJB Kertajati Tersisa Tujuan Singapura

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 11 Jun 2025 18:19 WIB
Dua pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (29/10/2023). Kementerian Perhubungan memindahkan semua penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat per tanggal 29 Oktober 2023. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/YU
Suasana di Bandara Kertajati (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara).
Bandung -

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati kondisinya makin memprihatinkan. Bahkan saat ini, Bandara Kertajati hanya melayani satu rute penerbangan reguler dengan tujuan Singapura.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BIJB, Muhammad Singgih. Dia menyebut penerbangan ke Singapura masih menunjukkan tren positif dimana rata-rata penumpang di atas 90%.

"Untuk saat ini hanya satu sementara yang masih bertahan. Yang sekarang terbang rutin tinggal ke Singapura, itu rutin terus," ujar Singgih saat dihubungi, Rabu (11/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk ke Singapura itu tiap Selasa dan Sabtu. Penumpangnya lumayan, di atas 90 persen terus. Seperti kemarin mencapai kurang lebih 94 persen," lanjutnya.

Sementara itu, dua rute domestik terakhir, yakni tujuan Balikpapan dan Denpasar, Singgih mengatakan, jika penerbangan masih dipending karena beberapa hal.

ADVERTISEMENT

"Kalau terakhir tinggal Balikpapan dan Denpasar tapi ini masih dipending," ungkapnya.

Singgih mengakui, minimnya jumlah rute menjadi salah satu kendala dalam membangun kepercayaan masyarakat untuk memilih BIJB sebagai bandara utama.

"Kalau rute itu sedikit, masyarakat itu tidak tertarik. Salah satu kepercayaan masyarakat itu kalau terbangnya konsisten dan jumlah rute mencukupi. Kalau jumlahnya sedikit, jadi PR bagi bandara dan masyarakat jadi tidak yakin," ujarnya.

Menurut Singgih, keberhasilan komersialisasi BIJB tidak bisa dilepaskan dari kemajuan kawasan sekitarnya. Ia menyebut, bandara hanyalah pintu gerbang, dan tanpa tujuan yang jelas seperti industri, pariwisata, atau pendidikan, masyarakat tidak akan tertarik menggunakan bandara.

"PR kita gimana agar komersialisasi bandara bisa tercapai. Karena bandara itu ibaratnya hanya pintu gerbang. Supaya masyarakat punya tujuan, maka perlu pengembangan daerah, kemajuan industri, pariwisata, dan sebagainya. Orang nggak mungkin tiba-tiba datang ke bandara kalau tidak punya tujuan," tuturnya.

Ia menaruh harapan besar pada upaya pemerintah dalam membangun kawasan Rebana dan wilayah timur-selatan Jabar. Selain itu, Singgih berharap penerbangan umrah di Jabar ke depannya bisa dipusatkan di Bandara Kertajati.

"Kita lihat pemerintah serius untuk membuka pengembangan di wilayah casement area bandara. Di Perpres 87 Tahun 2021 juga ada untuk pengembangan Rebana dan Jabar bagian timur selatan," katanya.

"Kita sedang melobi beberapa maskapai untuk bisa menerbangkan umrah dari Kertajati, sehingga domestiknya bisa ikut terdongkrak," pungkasnya.




(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads