Strategi Simpan Uang Paling Aman Saat Ini Kata Robert Kiyosaki

Kabar Bisnis

Strategi Simpan Uang Paling Aman Saat Ini Kata Robert Kiyosaki

Ignacio Geordi Oswaldo - detikJabar
Rabu, 09 Apr 2025 22:30 WIB
Robert Kiyosaki
Robert Kiyosaki (Foto: Patrick McMullan via Getty Image/Patrick McMullan)
Bandung -

Di tengah kekhawatiran terhadap potensi kejatuhan pasar saham terbesar dalam sejarah, penulis dan investor kawakan Robert Kiyosaki menekankan pentingnya strategi perlindungan aset guna menghadapi ketidakpastian ekonomi. Dalam pernyataannya di media sosial X, Kiyosaki mengungkapkan bahwa perekonomian Amerika Serikat tengah berada di ambang depresi, jauh melampaui sekadar resesi biasa.

Mengutip pernyataannya yang dikutip detikFinance dari The Daily Hodl, Rabu (9/4/2025), Kiyosaki menyebut bahwa kondisi saat ini merupakan realisasi dari peringatan yang telah ia sampaikan dalam bukunya Rich Dad's Prophecy. Dalam buku tersebut, ia memprediksi akan terjadi kehancuran besar di pasar saham yang akan mengguncang rasa aman finansial jutaan orang.

"Keruntuhan pasar saham itu terjadi hari ini. Kita jelas-jelas sedang dalam RESESI dan kemungkinan besar... DEPRESI," tulis Kiyosaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi situasi tersebut, ia mengajak masyarakat untuk mulai melirik aset-aset riil yang tidak terkait langsung dengan pasar saham Amerika Serikat. Tiga aset yang selama ini ia sarankan sebagai bentuk perlindungan kekayaan di tengah krisis adalah emas, perak, dan Bitcoin.

"Apa yang bisa dilakukan? Seperti yang telah saya sarankan selama bertahun-tahun, saya sarankan untuk melihat aset non-WALL STREET," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Kiyosaki, ketiga aset tersebut memiliki potensi untuk mempertahankan nilai ketika gejolak keuangan terjadi. Ia juga meyakini bahwa bila pasar saham AS benar-benar runtuh, pemerintah kemungkinan besar akan merespons dengan mencetak uang dalam jumlah besar, yang justru berisiko memperburuk inflasi dan melemahkan nilai dolar AS.

"Setelah kehancuran pasar saham ini menghapus jutaan aset 'palsu', kemungkinan besar The Fed dan Departemen Keuangan akan mencetak triliunan dolar 'uang palsu'. Ini membuat uang makin tidak bernilai," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa lonjakan harga emas, perak, dan Bitcoin bukanlah karena nilainya benar-benar naik, melainkan karena penurunan daya beli dolar AS. Dampaknya, harga kebutuhan pokok seperti pangan, tempat tinggal, dan energi menjadi semakin mahal.

"Ingat, emas, perak, dan Bitcoin TIDAK sedang naik harga. Yang terjadi adalah dolar sedang turun nilainya, menyebabkan INFLASI..." pungkas Kiyosaki.

Artikel ini telah tayang di detikFinance

(yum/yum)


Hide Ads