Berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kota Tasikmalaya dan Priangan Timur, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tasikmalaya dan Bank Indonesia (BI) menggelar acara Tepang Juragan di sebuah hotel Jalan Yudanagara Kota Tasikmalaya, Senin (14/10/2024).
Sesuai namanya, acara Tepang Juragan itu merupakan forum pertemuan para pengusaha, investor, pemerintah dan dunia usaha lainnya. Acara utama dari kegiatan itu forum investor dan temu dagang.
Forum investor mempertemukan antara investor dengan pengusaha dan pemerintah daerah di Priangan Timur. Investor yang hadir ada yang dari Qatar, China dan investor nasional. Mereka akan dipertemukan dengan 15 pengusaha yang sudah dikurasi oleh Kadin dan BI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara temu dagang mempertemukan sejumlah produsen produk Tasik dan Priangan Timur dengan pembeli, yang tentu saja pembeli dalam skala besar dan berorientasi ekspor.
"Kegiatan ini menjadi upaya kami mendorong pertumbuhan ekonomi di Priangan Timur, khususnya Kota Tasikmalaya. Diharapkan dari pertemuan ini terjadi investasi dan transaksi," kata Ketua Kadin Kota Tasikmalaya, Asep Saepuloh.
"Hadir investor dari Qatar dan Cina, termasuk investor nasional. Selain itu hadir pula Atase Perdagangan RI di Malaysia untuk memfasilitasi penjual produk kita ke Malaysia," kata Asep.
Asep mengatakan acara itu sudah mulai memberi titik terang. Produk anyaman topi model Panama dan produk anyaman sudah mendekati kesepakatan.
"Walau pun baru mulai, hasilnya produk handycraft dan panama hat sudah mulai negosiasi, artinya acara ini mulai memberi manfaat. Acara ini memang menjadi awal dari lahirnya transaksi-transaksi bisnis dan investasi," kata Asep.
Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan acara Tepang Juragan ini menjadi awal atau pintu pembuka bagi perkembangan dunia usaha dan investasi.
"Kita sampaikan potensi kita, kita buka ruang seluas-luasnya. Pasca hari ini jauh lebih penting, setelah kita kenal, dapat kartu namanya, langsung kita prospek. Tadi juga kami sempat diskusi dengan Atase Perdagangan Malaysia, kita akan ada pertemuan lanjutan. Kita punya 7.900 UKM," kata Cheka.
Cheka mengatakan Pemkot Tasik berkomitmen untuk membuka ruang seluas-luasnya dan menjadi daerah yang ramah investor. "Silahkan potensi Tasik dan daerah di Priangan Timur sangat besar, kita pemerintah siap dampingi untuk perizinan dan peraturannya," kata Cheka.
Tol Cigatas Jadi Harapan
Guru Besar Universitas Siliwangi, Profesor Kartawan menyatakan apresiasi atas kegiatan ini dan berharap bisa memberi manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi di Tasikmalaya.
"Mudah-mudahan sesuai harapan, kita belum tahu hasilnya hari ini kan?. Tapi mendatangkan buyer dan investor saja sudah luar biasa apalagi untuk Tasik ya," kata Kartawan.
Kehadiran buyer atau pembeli yang datang langsung ke Tasikmalaya menurut dia menjadi peluang besar. Hal ini memungkinkan memotong rantai perdagangan, sehingga pembeli bisa langsung mengakses produsen yang ada di Tasikmalaya.
"Kita sebagai produsen menikmati hanya sebagian kecil. Misalnya perajin Tasik hanya mendapatkan 60, padahal pihak buyer membayar 100, yang 40 diambil perantara di Jakarta. Nah jika buyer langsung menemui produsen di Tasik, itu akan lebih menguntungkan," kata Kartawan.
Terkait investasi, Kartawan menilai seharusnya para investor tertarik menanamkan modal usahanya di Tasikmalaya. Salah satu keuntungan yang didapatkan adalah beban gaji pegawai yang relatif lebih murah.
"Investor seharusnya tertarik invest di Tasik, misalnya kalau melihat sisi UMR di Bekasi Rp 5,5 juta, sementara di Tasik hanya Rp 2,5 juta. Jelas hemat 3 juta, kalau ada 1.000 pegawai sudah jelas hemat ada Rp 3 miliar. Paling kendala di Tasik itu urusan transportasi, tapi ongkos Tasik ke Pelabuhan tak semahal itu, apalagi kalau nanti tol Cigatas sudah jadi," papar Kartawan.
Dia menambahkan kunci dari urusan investasi itu adalah suasana kondusif, semua elemen di Kota Tasik harus ramah terhadap investor. "Tapi kuncinya kita harus bikin suasana yang kondusif bagi para investor," kata Kartawan.
(yum/yum)