Cerita Para Mekanik, Rela Gadang hingga Tak Pulang Demi Rawat Lokomotif

Cerita Para Mekanik, Rela Gadang hingga Tak Pulang Demi Rawat Lokomotif

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 10 Okt 2024 10:30 WIB
Mekanik kereta di Depo Lokomotif Bandung
Mekanik kereta di Depo Lokomotif Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

Sebelum sebuah rangkaian kereta api melaju di atas rel, ada tim mekanik yang bekerja di balik layar untuk memastikan perjalanan aman dan nyaman bagi penumpang. Salah satu faktor yang menentukan keamanan itu ialah kondisi lokomotif kereta api.

Di Depo Lokomotif Bandung, puluhan mekanik bertugas memastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Setiap hari mereka dengan teliti memeriksa kondisi mesin, sistem rem, hingga kelistrikan, memastikan bahwa lokomotif aman dan siap beroperasi.

Bagi para mekanik, memastikan lokomotif dalam kondisi prima bukan sekadar pekerjaan, tetapi bentuk dedikasi demi keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilham Setiawan (36), salah satu mekanik yang bertugas sebagai pengawas daily check lokomotif menceritakan pengalaman selama 15 tahun bekerja sebagai mekanik lokomotif. Suka duka dilalui Ilham sebagai mekanik kereta.

Saat berbincang dengan detikJabar, Rabu (9/10/2024), Ilham menuturkan, diperlukan ketelitian dalam mengecek kondisi lokomotif. Menurutnya, langkah pertama yang dilakukan dalam memeriksa kondisi lokomotif adalah meminta laporan dari masinis.

ADVERTISEMENT

"Yang dicek itu pertama kita menerima loko dari masinis, meminta laporan apakah ada insiden atau tidak di perjalanan. Kita dapat info baru kita eksekusi di lapangan. Kalau misalnya terjadi masalah kita periksa lebih lanjut," kata Ilham.

Mekanik kereta di Depo Lokomotif BandungMekanik kereta di Depo Lokomotif Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).

Dalam memeriksa kondisi lokomotif, PT KAI membagi tim khusus yang terdiri dari tim daily check dan monthly check. Tim daily seperti Ilham bertugas memastikan kondisi kereta siap jalan dengan perawatan-perawatan ringan.

"Yang ringan itu kita selesaikan di daily check, kalau itu berat dilimpahkan ke monthly check yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama (perbaikan). Jadi ada tim daily check dan monthly check," tuturnya.

Untuk mengecek kondisi lokomotif, mekanik memerlukan waktu hingga 1,5 jam. Dalam pengecekan itu, semua standar operasional prosedur (SOP) wajib dilakukan.

"Kalau pengecekan kurang lebih satu sampai satu jam setengah, itu sudah sesuai SOP dari kondisi lokomotif mati, hidup sampai siap dinas," jelas Ilham.

Menjadi mekanik lokomotif merupakan suatu hal yang membanggakan buat Ilham. Dia mengaku, menikmati pekerjaannya untuk memastikan kondisi lokomotif aman membawa ratusan penumpang kereta. Meski begitu, suka duka tetap dialami Ilham.

Salah satu duka yang dia rasakan sebagai mekanik kereta, yakni tidak bisa pulang ke rumah untuk menikmati momen libur lebaran bersama keluarga. Karena di saat itu, Ilham harus bekerja lebih keras untuk memastikan lokomotif dalam kondisi prima.

"Sering begadang pasti, kadang kalau misalkan di waktu hari besar angkutan tahun baru, lebaran, masa libur, kita justru kerjanya lebih keras. Orang lain libur kita kerja, orang lain kerja kita libur," ucap Ilham.

Sementara Kepala UPT Depo Lokomotif Bandung, Gilang Faturahman menjelaskan, dalam perawatan harian, dilakukan pengecekan seluruh komponen lokomotif mulai dari kondisi mesin, sistem bahan bakar, pengereman hingga kondisi rangka bawah kereta untuk dipastikan berfungsi dengan baik sebelum kembali berdinas.

"Di sini kita memastikan kelengkapan perangkat baik itu engine kemudian sistem bahan bakar, angin, pengereman dan mekanikal rangka bawah siap beroperasi kembali dan dipastikan fungsinya. Kemudian penambahan bahan bakar, finishing pembersihan lokomotif dilakukan di daily check ini," ungkapnya.

"Adapun perawatan periodik selain dilakukan pemeriksaan, ada penggantian komponen yang sudah ditentukan, seperti penggantian pelumas, filter-filter dan pengukuran sampai semua parameter terpenuhi untuk menunjang kelancaran dinas perjalanan kereta," lanjut Gilang.

24 Lokomotif Layani Puluhan Perjalanan

Depo Lokomotif Bandung diketahui merawat 24 lokomotif yang digunakan untuk melayani puluhan perjalanan kereta api. Seluruh lokomotif itu harus dipastikan dalam kondisi terbaik dan siap melayani penumpang kereta.

Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi menerangkan, 24 lokomotif di Depo ini terdiri dari 10 lokomotif seri CC 201, 3 lokomotif seri CC 203 dan 11 lokomotif seri CC 206. Menurut Ayep, pemeriksaan kondisi lokomotif dilakukan secara periodik yakni mulai harian, bulanan hingga tahunan.

"Sebelum lokomotif dioperasikan di depo lokomotif ini dilakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala dan periodik, perawatan harian daily check, perawatan bulanan, perawatan 3 bulan, perawatan 6 bulan, perawatan 12 bulan dan perawatan 24 bulan," katanya.

"Untuk perawatan 24 bulan, kami kirim ke Balai Yasa Lokomotif Yogyakarta, di sana dilakukan perawatan menyeluruh," imbuhnya.

Ayep menerangkan, 24 lokomotif tersebut melayani total puluhan perjalanan kereta mulai dari 44 perjalanan KA jarak jauh, 60 perjalanan KA lokal dan 44 perjalanan KA feeder yang mengangkut penumpang kereta cepat.

"24 lokomotif ini kita atur kedinasannya untuk memenuhi seluruh perjalanan. Saat ini kita berusaha 24 lokomotif ini bisa melayani 44 perjalanan KA jarak jauh, 60 perjalanan KA lokal dan 44 perjalanan KA feeder," jelas Ayep.




(bba/mso)


Hide Ads