Kebakaran masih melanda area hutan di kawasan Gunung Tangkubanparahu, tepatnya di sekitar atas kawah baru dekat Upas Hills, Sukawana, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Titik api dilaporkan mulai terlihat oleh warga pada Rabu (4/9/2024) sekitar pukul 11.30 WIB. Hingga Kamis (5/9/2024) siang, api masih membakar vegetasi di kawasan hutan tersebut.
"Sampai hari ini masih ada (titik api). Tapi untuk besarnya sudah berkurang. Informasi kemarin ada 10 titik api, sekarang mungkin sisa sedikit," kata Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Meidi saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meidi mengatakan, luas area yang terbakar diperkirakan mencapai lima hektare. Api dengan cepat membesar karena kondisi tanaman yang mengering ditambah embusan angin.
"Luas area yang terbakar sekitar lima hektare. Mudah-mudahan tidak semakin meluas, sampai sekarang kita tetap berupaya pemadaman," kata Meidi.
Kepala SKW IV Purwakarta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Vitriana Yulalita mengatakan api menyala terlihat dari Kawah Ratu. Itu karena adanya embusan angin.
Vitriana mengatakan aktivitas wisatawan dan pedagang di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu tidak terganggu karena kebakaran tersebut.
"Posisi kebakaran Kawah Upas jauh dari lokasi wisatawan dan pedagang, jadi tidak ada yang terganggu," kata Vitriana.
Pemda Minta Bantuan BNPB
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam upaya pemadaman kebakaran di kawasan hutan Gunung Tangkubanparahu.
Upaya pemadaman kebakaran melalui jalur udara dirasa akan sangat efektif lantaran sampai saat ini kendaraan pemadam tidak bisa menjangkau titik kebakaran tersebut.
"Kami sudah bersurat ke BNPB, supaya dikirimkan bantuan pemadaman api melalui udara agar kebakaran bisa segera teratasi," kata Pj Bupati Bandung Barat Ade Zakir saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2024).
Saat ini, kebakaran masih terjadi. Titik api terlihat dengan embusan asap putih yang masih pekat. Sejak kejadian kemarin, kebakaran dipadamkan secara manual.
"Pemadaman itu dilakukan petugas gabungan dan masyarakat, terus dilakukan sampai sekarang," kata Ade Zakir.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, mengatakan pihaknya memang menerima banyak pertanyaan dari masyarakat terkait kemunculan asap berwarna putih tipis hingga tebal di sekitar Gunung Tangkuban Parahu.
"Masyarakat khawatir kemunculan asap tersebut berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu," kata Muhammad Wafid dalam keterangan tertulisnya seperti dilihat detikJabar.
Sampai saat ini, petugas berwenang bersama warga berupaya memadamkan api yang membakar tanaman di area yang terbakar tersebut. "Kebakaran ini tidak mengganggu stasiun pemantauan Gunung Api Tangkuban Parahu, karena lokasinya berjauhan dari lokasi kebakaran," kata Wafid.
(orb/orb)