Wajan merupakan alat yang paling dibutuhkan oleh para ibu rumah tangga untuk memasak. Di Ciamis terdapat kampung katel atau sentra wajan yang cukup terkenal. Seperti apa penampakan sentra wajan Ciamis ini?
Sentra Wajan Ciamis berada di Dusun Jetak, Desa Sindangsari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Lokasinya sekitar 10 kilometer dari pusat perkotaan Ciamis.
Di Sentra Wajan ini sedikitnya terdapat 13 pabrik yang memproduksi aneka wajan dan sejenisnya. Sekitar 500 warga menggantungkan hidupnya di pabrik-pabrik yang berada di kawasan itu. Setiap pabrik memiliki jumlah pegawai yang berbeda tergantung skala, dari mulai 30 orang sampai ratusan orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJabar mencoba mengunjungi salah satu pabrik bernama Bintang Satu, untuk melihat proses pembuatan wajan tradisional yang terbuat dari aluminium. Sekilas pembuatan wajan tradisional ini nampak sederhana.
Pertama, pegawai melelehkan bahan aluminium menggunakan tungku. Kemudian setelah meleleh, aluminium itu diambil menggunakan gayung yang terbuat dari besi dengan gagang panjang.
![]() |
Lelehan aluminium cair itu lalu dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah disediakan oleh pegawai lainnya. Tak butuh waktu lama, lelehan aluminium itu pun tercetak menjadi sebuah wajan tradisional.
Setelah terkumpul banyak, selanjutnya pegawai membersihkan bagian pinggir wajan menggunakan gerinda atau kikir agar terlihat rapih. Wajan tradisional pun siap dikemas dan dipasarkan.
"Memang di sini ada sekitar 13 pabrik. Menyerap sekitar 500 orang pegawai. Jadi warga disini mata pencaharian warga kebanyakan di pabrik katel (wajan)," ujar Kepala Dusun Jetak Andi alias Tangkil kepada detikJabar, belum lama ini.
Pabrik wajan di Dusun Jetak ini mulai ada sejak tahun 1992. Kemudian seiring waktu terus berkembang dan beberapa warga lainnya yang punya modal juga membangun pabrik.
"Ya keberadaan pabrik wajan di Dusun Jetak ini sangat membantu terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat," kata Andi.
Harapannya, ke depan pabrik dan masyarakat semakin bersinergi. Selain itu, keberadaan belasan pabrik wajan ini juga membantu pembangunan desa. Mulai dari mendukung pembangunan jalan, tembok penahan tebing dan juga masjid.
"Setiap tahun juga pabrik rutin melaksanakan santunan di bulan Muharam," jelasnya.
(mso/mso)