Tamat Riwayat Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Kabar Nasional

Tamat Riwayat Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tim detikFinance - detikJabar
Senin, 06 Mei 2024 07:00 WIB
Produsen alas kaki PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mulai gencar untuk menjual produknya melalui e-commerce. Tahun ini perusahaan alas kaki tersebut menargetkan memproduksi 4,5 juta pasang alas kaki.
Pabrik sepatu Bata (Foto: Hasan Alhabshy)
Jakarta -

Siapa yang tak kenal dengan merek sepatu Bata? Merek sepatu ini sudah kondang sejak lawas dan kerap jadi merek andalan untuk sepatu sekolah.

Namun sayang, tahun berganti tahun, ketenaran merek sepatu Bata nyatanya cukup ngos-ngosan bertahan diterpa brand-brand sepatu saingan lainnya. Imbasnya kini, salah satu pabrik sepatu milik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, Jawa Barat terpaksa ditutup.

Informasi itu diungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Corporate Secretary BATA Hatta Tutuko kepada otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). Dilansir dari detikFinance, Sepatu Bata tak mampu lagi melanjutkan produksi di pabrik sepatu Purwakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hatta menyebut, pabrik tersebut kurang orderan atau permintaan produksi dari pemasok lokalnya di Indonesia. Permintaan yang minim membuat ongkos produksi lebih besar daripada pemasukan, maka dari itu pabrik terpaksa ditutup.

"Karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," kata Hatta.

ADVERTISEMENT

Di tengah kerugian perusahaan dan tantangan industri alas kaki yang makin banyak, perusahaan tak mampu lagi mempertahankan pabrik tersebut untuk tetap dibuka. Kendala bisnis sangat nyata dirasakan Sepatu Bata sejak pandemi.

"PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat," ucap Hatta.

Hingga 2023, perusahaan masih mencatat minus pada kinerja keuangannya. Keuangan Bata masih berdarah-darah. Dilansir dari laporan keuangan konsolidasian yang diunggah perusahaan pada Keterbukaan Informasi BEI, Sepatu Bata mencatat kerugian sebesar Rp 188,41 miliar di tahun 2023.

Kerugian ini naik hingga 75,83% atau sekitar Rp81,12 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp107,15 miliar. Sementara itu penjualan total selama tahun 2023 juga mengalami penurunan 5,2% menjadi Rp 609,61 miliar. Kemudian, beban usaha menjadi Rp 380,55 miliar, turun tipis 0,74% dari tahun sebelumnya.

Aset perusahaan juga tercatat makin minim, terjadi penurunan sebesar 19,10%. Di tahun 2022 tercatat aset Bata mencapai Rp 724 miliar menjadi hanya Rp 585,73 miliar di tahun 2023.

Sekedar diketahui, pabrik sepatu Bata didirikan sekitar tahun 1937 oleh Tomas Bata di tengah perkebunan karet di area Kalibata, Jl Kalibata Raya, Jakarta Selatan. Dilansir dari laman resminya, produksi sepatu pertama terjadi mulai tahun 1940.

Pada tahun 1994, konstruksi pabrik Sepatu di Purwakarta telah rampung. Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri. Merek sepatu ini, sejak tahun 90-an kerap dikenal dengan slogan 'Back to School'.

Artikel ini sudah tayang di detikFinance, baca selengkapnya di sini




(aau/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads