Emak-emak Pangandaran Antre Hujan-hujanan Demi Telur Murah

Emak-emak Pangandaran Antre Hujan-hujanan Demi Telur Murah

Aldi Nur Fadilah, Dadang Hermansyah - detikJabar
Selasa, 26 Mar 2024 11:04 WIB
Emak-emak yang antre di Pangan Murah Pangandaran/
Emak-emak yang antre di Pangan Murah Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar
Pangandaran -

Ratusan emak-emak di Pangandaran antre sambil hujan-hujanan untuk mendapatkan telur ayam murah. Pasalnya menjelang Idulfitri harga telur menyentuh Rp 35 ribu per kilogram di Pangandaran.

Pantauan detikJabar pada Selasa (26/3/2024) pagi pukul 07.30 WIB, ratusan emak-emak sudah antre walaupun cuaca turun hujan lebat di Lapangan Margacinta, Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Mereka mengantri dengan memakai payung dan ada juga yang hujan-hujanan. Salah satu warga asal Parigi Dewi Sartika (43) mengatakan mengejar pangan murah untuk mendapatkan harga telur yang terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telur ayam di sini Rp 27.000 per kilogramnya dan untuk yang kualitasnya bagus Rp 28.500 per kilogramnya. Kalau di pasar Rp 35 ribu sampai Rp 38 ribu," kata Dewi kepada detikJabar.

Ia mengatakan membeli telur itu untuk kebutuhan selama bulan Ramadan dan bahan membuat kue. "Saya beli 10 kilogram ini untuk bekal selama Ramadan dan bikin kue Lebaran," katanya.

ADVERTISEMENT

Warga lainnya, Itoh (51) mengaku beli telur untuk bekal selama Ramadan. "Udah antre dari jam 07.00 WIB di sini, untuk bekal Ramadan aja," kata dia.

Salah satu pedagang di Pasar Murah, Nita Rahayu mengatakan untuk harga telur di pangan murah ini di subsidi pemerintah. "Jadi memang lebih murah Rp 6 ribu dari harga di pasaran. Di pasar harganya menyentuh Rp 35 sampai 38 ribu," ucapnya.

Selain telur, sejumlah kebutuhan pokok lainnya juga ada diantaranya, beras, daging sapi, daging ayam, bawang merah, minyak dan cabai rawit.

Pembeli lainnya, Sobur (54) mengatakan datang ke pangan murah ini untuk membeli daging yang cukup terjangkau harganya. "Ini saya beli daging sapi hanya Rp 85 ribu per kilogramnya, kalau di pasar tradisional sudah Rp 135 ribu per kilogram," katanya

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan dan Perindustrian (Disdagkop) Pangandaran Tedi Garnida mengatakan hasil laporan harga kebutuhan pokok masyarakat pada 25 Maret 2024 untuk harga telur Rp 30 ribu per kilogram.

"Kalau sampel kami itu ambil dari Pasar Pananjung. Di sana harga telur masih Rp 30 ribu per kilogramnya, daging sapi Rp 130 ribu, daging ayam Rp 37 ribu sudah naik dari kemarin," kata Tedi.

Menurutnya, untuk harga diprediksi akan naik menjelang Hari Raya Idulfitri. "Menjelang Ramadan sepertinya diprediksi naik," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Pangandaran Sarlan mengatakan untuk harga di pangan murah dengan pasar tradisional batasan harganya hanya berbeda Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu.

"Jadi memang tidak terlalu jauh cuman bedanya Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu untuk beberapa komoditas. Yang penting kita ada perbandingan untuk harga yang ada di pasar lebih menekankan," katanya.

Menurutnya, pangan murah ini menyasar daerah-daerah yang rawan stunting di wilayah Pangandaran. "Sehingga kami sasar dulu daerah yang tingkat stuntingnya tinggi, sekarang kan di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, mungkin minggu depan atau setelah lebaran di Desa Batukaras. Insyaallah akan terus berlanjut," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan jika pangan murah ini diharapkan dapat berjalan di seluruh Kabupaten Pangandaran sehingga menyentuh bagian-bagian masyarakat desa. "Harapanya masyarakat mendapatkan harga sembako murah dan terjangkau," ucap Jeje.

Ia berharap pangan murah ini bisa menekan harga yang baru-baru ini melonjak naik. "Sehingga nanti inflasinya juga dapat terkendali," kata dia.

Emak Pengajian di Ciamis Antre

Serupa juga terjadi di Ciamis. Emak-emak antre hingga berdesakan untuk mendapatkan beras murah di bazar. Mereka antre usai mengikuti pengajian di Masjid Agung Ciamis, emak-emak majelis taklim yang sudah lansia itu langsung menyerbu bazar yang digelar di halaman parkir.

Bazar tersebut digelar oleh DKM Masjid Agung Ciamis kerja sama dengan Pemkab Ciamis dan sejumlah stakeholder saat Ramadan, Selasa (26/3/2024).

Beras murah masih menjadi buruan masyarakat Ciamis. Sejak sebelum hingga bulan Ramadan ini harganya masih mahal sekitar Rp 16 ribu per kilogram di Pasar Ciamis.

Pantauan detikJabar, emak-emak dari majelis taklim yang kebanyakan sudah lansia itu rela antre sampai berdesakan untuk mendapatkan kupon beras dan sembako murah.

Beruntung dengan sigap panitia dari DKM Masjid Agung Ciamis mengatur antrean agar pada lansia tidak terhimpit. Terlihat antusias terhadap bazar murah tersebut begitu tinggi, mereka tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mendapat sembako, terutama beras dengan harga murah.

"Mau beli beras sama telur. Di bazar ini harganya cukup murah dari pasaran. Beras Rp 54.500 per 5 kilogram, kalau di pasar kan Rp 16 ribu per kilo. Telur harganya Rp 28 ribu per kilo. Lumayan rame sampai berdesakan," ujar Cicih, salah seorang ibu-ibu majelis taklim.

Sementara itu, Ketua DKM Masjid Agung Ciamis Wawan S Arifien mengatakan bazar belanja murah ini terselenggara atas kerja sama DKM dengan Pemkab Ciamis dan sejumlah stakeholder. Dalam bazar murah ini, DKM Masjid Agung Ciamis menyiapkan 450 kupon.

"Sasarannya, ibu-ibu majelis taklim, jemaah masjid agung dan masyarakat sekitar. Membantu mendekatkan sembako dengan harga murah pada saat bulan Ramadan ini. Antusiasmenya tinggi," ungkap Wawan.

Sementara itu, Kabag Ekonomi Setda Ciamis Amin Mabruri menambahkan, bazar murah ini atas usulan dari DKM Masjid Agung Ciamis. Pihak Pemkab Ciamis hanya memfasilitasi menyediakan komoditasnya.

"Harganya memang lebih murah di bawah harga pasar untuk pengendalian inflasi. Untuk harga beras memang di bulan Ramadan ini masih tinggi, tapi terlihat mulai ada penurunan seiring dengan panen yang sedang berlangsung di sejumlah daerah di Ciamis," pungkasnya.

(sud/sud)


Hide Ads