Perjuangan Fanny Jadikan Jayanti Ecoprint Batik Khas Pangandaran

Perjuangan Fanny Jadikan Jayanti Ecoprint Batik Khas Pangandaran

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Minggu, 24 Mar 2024 18:00 WIB
Batik Jayanti Eco Print Pangandaran
Batik Jayanti Eco Print Pangandaran (Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar)
Pangandaran -

Fanny Sugihwarni (68) produktif memproduksi kain batik ecoprint yang terbuat dari bahan alami. Meskipun tak lagi muda Fanny tetap semangat merintis usahanya di usia senja.

Tahun 2019 Fanny merintis usaha kain batik hingga beragam karya yang terbuat dari batik. Nama produk yang dibuatnya itu bernama Jayanti Ecoprint.

Lokasi galeri kain batik Jayanti Ecoprint berada di Jalan Pantai Karapyak No 27B, Dusun Sukasirna RT 02/01, Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Sekitar 7 Km dari Bundaran Marlin Pangandaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usaha yang digeluti Fanny melewati jalan panjang hingga terkenal saat ini menjadi salah satu kain batik khas Pangandaran yang dibuat secara homemade.

Fanny mengatakan Jayanti ecoprint ini adanya sejak tahun 2019 waktu itu masih membuat dengan niatan iseng, tertapi perlahan usahanya itu kian berkembang.

ADVERTISEMENT

"Namun karena tahun 2020 ada pandemi COVID-19 tidak ada kegiatan suntuk dan jenuh, maka muncul lagi ide membuat kain batik secara serius, maka terciptalah batik Jayanti ecoprint," ucap Fanny kepada detikJabar saat ditemui, Kamis (21/3/2024).

Menurutnya, pembuatan batik ecoprint ini cukup unik karena prosesnya dilakukan masih secara manual tidak memakai alat tambahan.

"Awalnya pembuatan kain batik ini terinspirasi dari cucu saya yang membuat thai day memakai pewarna kue dengan mewarnai kaos putih yang sudah pudar warnanya menjadi bagus," ucap dia.

Kemudian, Fanny mencoba menerapkannya pada kain batik dengan motif-motif sederhana seperti bentuk daun dan ranting.

"Akhirnya saya membuat juga mengunakan hijab putih yang lama dengan daun jati sebagai pewarnanya, hasilnya bagus tapi belum memuaskan awal-awal itu," kata dia.

Ia mengatakan ada makna lain dari ecoprint Jayanti sebagai nama kain batik yang dipilih menjadi brand merk usahanya sekarang.

"Kalau diartikan Eco adalah hal yang memiliki nilai alam dan print berarti mencetak. Kalau dijadikan satu bisa diartikan proses mencetak segala sesuatu yang memiliki nilai alam atau berasal dari alam dicetak di suatu media," katanya.

Media yang digunakan untuk mencetak warna kain, kata Fanny, tentu media yang mempunyai unsur alam. "Tujuanya adalah menghasilkan sesuatu yang bernilai seni dan ekonomi tinggi serta ramah lingkungan atau meminimalisir adanya limbah yang berbahaya," ucapnya.

Pasarkan melalui Online Dibantu Cucu

Batik Jayanti Eco Print PangandaranBatik Jayanti Eco Print Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Fanny mengatakan untuk meningkatkan pemasaran kain batik Jayanti Ecoprint meminta bantuan cucu untuk buka akun media sosial.

"Saya minta bantuan cucu untuk buatkan akun medsos karena gak ngerti, cuman bisa buka saja," katanya.

Saat ini Jayanti Ecoprint berjualan di media sosial Facebook dan Instagram dengan nama Jayantri Ecoprint. Bahkan, cucunya Fanny membuat konten videonya melalui snack video.

"Alhamdulillah dibantu cucu dibuatkan akun online dan dia buat juga konten di snack video," ucapnya.

Produk yang tersedia di Jayanti Ecoprint

Batik Jayanti Eco Print PangandaranBatik Jayanti Eco Print Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Jayanti Ecoprint menyediakan beragam produk kain batik bermotif alam yang disediakan di galeri dan akun medsos. Adapun sejumlah produk itu diantaranya, kaos, hijab, pashmina, tote bag dan topi.

"Kalau dulu produknya hanya kain, sekarang jual juga pakain jadi, kemeja, tunik, kaos, cardigan dan lain-lain," ucap Fanny.

Fanny mengatakan produk kain batiknya pernah memikat salah satu wisatawan asal Belanda yang datang ke galeri. "Kalau ekspor belum, cuman waktu itu ada yang beli dari Belanda tertarik dengan kain batik kami," katanya.

Menurutnya, saat ini untuk penjualan masih skala kecil dan belum memproduksi dengan jumlah banyak. "Produksinya kami masih skala kecil," ucapnya.

Untuk pengiriman ke luar daerah, Fanny baru bisa mengirim sesuai pesanan saja. "Pernah kirim ke Semarang, Serang Banten, Bandung dan Purworejo. Itupun pesanan tidak rutin," ujarnya.

Cara Pembuatan Batik Jayanti

Batik Jayanti Eco Print PangandaranBatik Jayanti Eco Print Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Proses pembuatan batik ecoprint dimulai dengan pemilihan bahan-bahan alami yang akan digunakan untuk mencetak motif. Dedaunan dan bahan alami lainnya kemudian ditempatkan di atas kain yang sebelumnya telah melalui proses pewarnaan alami.

Kemudian, kain tersebut dilapisi dengan plastik untuk selanjutnya dilakukan proses injak-injak dan penggilingan manual agar menghasilkan motif dedaunan pada kain.

Kain bersama dengan dedaunan yang telah ditempatkan di atasnya dilipat dan diikat untuk melalui proses kukus dengan durasi sekitar 2 jam. Setelah proses tersebut selesai, kain kemudian dibiarkan kering lalu dedaunan yang digunakan sebagai cetakan diangkat.

Proses ini menghasilkan motif yang unik dan alami pada kain batik, sesuai dengan bentuk dan warna dari bahan alami yang digunakan.

Penghasilan dari Jualan Batik Jayanti Ecoprint

Batik Jayanti Eco Print PangandaranBatik Jayanti Eco Print Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Fanny mengatakan belum mendapatkan untung yang besar dari jualan kain batik Jayanti Ecoprint. Namun, dia menyebutkan hanya cukup untuk keperluan sehari-hari.

"Kalau penghasilan tidak tentu, bersihnya per bulan di luar biaya produksi palingan dapat Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta atau lebih juga pernah," ucapnya.

Menurut dia, saat ini untuk masih ada yang belanja saja sudah dianggap untung. "Sudah untung ada yang beli juga," katanya.

Manfaatkan Merchant QRIS BRI untuk Memudahkan Transaksi

Untuk mempermudah transaksi, Fanny memanfaatkan transaksi digital melalui Merchant QRIS BRI. "Saya minta ke cucu dibantu untuk buatkan QRIS karena direkomendasikan juga oleh dinas," katanya.

Menurut dia, transaksi melalui QRIS BRI mempermudah pembayaran yang pas setiap pembelian. "Saya kan sudah tua, kadang takut salah, makanya kalau ada yang ke galeri saya suka rekomendasikan bayar pakai uang digital biar pas dan tidak ada kembalian," ucapnya.

Selain itu, kata Fanny, proses pembayaran melalui QRIS pertama dilakukan saat mengikuti festival dan pameran-pameran. "Karena kan kalau pameran yang beli banyak, kalau pakai QRIS gak usah nyiapin uang kembalian," katanya.

Salah satu pelanggan batik Jayanti Ecoprint, Lastri (38) mengatakan sangat terbantu dengan adanya pembayaran uang digital. "Kan sekarang kalau bawa uang pas kadang kurang, makannya kalau ada pedagang pakai Qris itu jadi mempermudah, tanpa kembalian," katanya.

Lastri karyawan di salah satu kantor dinas Pangandaran menjadi langganan membeli batik Jayanti Ecoprint untuk keperluan batik dinas. "Kalau saya beli untuk keperluan batik kedinasan. Bagus aja motifnya unik," ucap dia.

QRIS BRI Mempermudah Transaksi bagi UMKM di Jabar

Batik Jayanti Eco Print PangandaranBatik Jayanti Eco Print Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan tujuan Qris adalah mempermudah sistem pembayaran digital. Selain itu, pihak BRI sangat mendukung dari adanya QRIS karena proses transaksi lebih cepat, mudah dan aman.

"BRI menyambut baik dengan adanya qris sebagai salah satu opsi alat pembayaran, QRIS juga membantu merchant BRI menyediakan pilihan pembayaran yang mudah karena merchant cukup menyediakan satu kode QR yang bisa digunakan untuk berbagai sumber dana baik melalui mobile banking maupun uang elektronik (e-wallet)," kata Sadmiadi saat dihubungi detikJabar melalui pesan WhatsApp.

Menurutnya, nilai perputaran transaksi melalui QRIS BRI naik sekitar 7 juta transaksi dari 1.9 juta di tahun 2022. "Tahun 2023 ini menjadi 8.9 juta transaksi yang dilakukan melalui QRIS," ucapnya.

Manfaat menggunakan Qris BRI

a. Mudah dalam mendapatkannya, yaitu bisa daftar mandiri melalui Aplikasi BRIMo, input pada website jadi merchant BRI atau datang ke unit kerja BRI terdekat

b. Cepat dalam melakukan transaksi pembayaran, yaitu tinggal scan Barcode QRIS BRI, baik QRIS statis yang di print/ tempel, maupun QRIS dari EDC BRI menggunakan Handphone pelanggan

c. Aman karena merchant dapat terhindar dari uang palsu dan mudah dalam melakukan monitoring transaksi karena setiap QRIS BRI dilengkapi dengan aplikasi BRI Merchant

Sadmiadi mengatakan QRIS sudah pasti telah memberikan kemudahan transaksi. "Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya transaksi melalui QRIS yang dilakukan masyarakat," katanya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads