Siasat Uus Berjualan di Pasar Lilin Tegallega, Melucu Agar Sepatu Laku

Serba-serbi Warga

Siasat Uus Berjualan di Pasar Lilin Tegallega, Melucu Agar Sepatu Laku

Cindy Marsella - detikJabar
Jumat, 01 Mar 2024 19:30 WIB
Uus pedagang sepatu di Pasar Lilin Tegallega Bandung.
Uus pedagang sepatu di Pasar Lilin Tegallega Bandung. Foto: Cindy Marsella /detikJabar
Bandung -

Pasar Lilin Tegallega, Kota Bandung menjadi salah satu tempat para pencari sepatu. Baik itu sepatu bekas maupun baru tentu dengan ragam model dan merek.

Banyak orang yang thrifting (membeli barang bekas pakai) sepatu di tempat itu, dikarenakan kualitasnya baik dan pilihannya pun banyak, di mana para pedagang mulai menggelar lapak dari pukul 17.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Lokasi para pedagang sepatu tersebut mudah ditemui karena dekat dengan Lapangan Tegallega atau lebih tepatnya berada di Jalan Astana Anyar, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menariknya, salah seorang pedagang sepatu yakni Uus (69) yang saat itu sedang duduk menunggu pembeli begitu ramah. Baik pembeli maupun bukan, Uus melayaninya dengan berbincang. Sesekali Uus melempar humor. Ya, begitulah siasat Uus menarik pembeli.

"Kita harus bisa bagaimana caranya menarik konsumen, cara menerima konsumennya gimana jadi harus banyak senyum dan humor," kata Uus saat didatangi oleh detikJabar, Rabu (28/2/2024).

ADVERTISEMENT

Pria yang berpeci hitam itu menganggap semua pelanggannya adalah saudara. "Jadi bapak sejak jualan ini banyak saudara, maksudnya banyak saudara itu karena yang beli menganggap bapak itu sudah kayak orang tuanya, dan kalau bapak jual barang tidak neko-neko, kalau ini kulit-kulit jadi yang diutamakan jujur aja,"pungkasnya.

Sebelumnya, Uus berbagi cerita tentang awal mulanya jualan sepatu ini. Sebelum jualan sepatu, ia berjualan ikan, namun jualan ikan banyak resikonya kemudian diajak anaknya untuk berjualan sepatu.

Sepatu yang dijualnya produk dari Cibaduyut dan Tangerang. Bahan-bahan sepatunya ada yang dari karlit, kulit, dan ada dari sintesis. Untuk harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.

Uus juga mengatakan penghasilan saat ini menurun hingga 75% dari sebelumnya dikarenakan sedikit penjualan produknya dan pembelinya. "Kalau dulu bisa dikatakan stabil, kalau sekarang-sekarang aduh menurun 75% (penjualannya) sebab daya jualnya dan daya belinya udah minim.

Ia juga sangat bersyukur ketika hanya ada satu pembeli sebab rezeki yang didapatnya sudah ditentukan oleh Allah SWT.

(sud/sud)


Hide Ads