Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat 2023 Capai 5%

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat 2023 Capai 5%

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 19 Feb 2024 17:13 WIB
View of Gedung Sate, an Old Historical building with art decoration style, Now its become a Governor Office, icon and landmark of Bandung city.
Ilustrasi Gedung Sate Bandung (Foto: Getty Images/iStockphoto/Ismail Rajo)
Bandung -

Jawa Barat mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen sepanjang tahun 2023. Menguatnya ekonomi Jawa Barat didorong oleh pertumbuhan positif pada sebagian besar sektor ekonomi.

Hal tersebut dilaporkan Badan Pusat Statistik dalam berita resmi statistik yang dirilis 4 Februari 2024. Dilihat detikJabar, Senin (19/2/2024), ekonomi Jawa Barat tahun 2023 tumbuh baik sebesar 5,00 persen (c-to-c). Hal ini menunjukkan roda perekonomian kembali bergerak hampir merata pada beberapa sektor ekonomi.

Adapun lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah transportasi dan pergudangan yang naik sebesar 10,93 persen seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dengan momen libur Natal dan Tahun Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,72 persen, informasi dan komunikasi sebesar 7,86 persen dan jasa lainnya sebesar 7,58 persen.

Sementara itu, lapangan usaha industri pengolahan serta perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang merupakan lapangan usaha dominan, mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 4,74 persen dan 4,36 persen.

ADVERTISEMENT

Sementara ekonomi Jabar pada triwulan IV-2023 dibanding triwulan IV-2022 (y-on-y), mengalami pertumbuhan sebesar 5,15 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh lapangan usaha utama yang tumbuh cukup baik pada triwulan tersebut, seperti industri pengolahan 2,09 persen dan perdagangan 4,94 persen.

Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah transportasi dan pergudangan sebesar 14,67 persen, konstruksi 12,68 persen, jasa perusahaan 12,43 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum 10,97 persen dan jasa lainnya sebesar 10,86 persen.

Berikutnya pada triwulan IV-2023 terhadap triwulan III 2023 (q-to-q), perekonomian Jabar semakin baik dengan peningkatan mobilitas masyarakat yang tumbuh sebesar 1,93 persen.

Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha, kecuali di beberapa kategori yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan yang turun sebesar -15,51 persen, jasa keuangan dan asuransi -0,83 persen dan pengadaan listrik dan gas -0,62 persen.

Adapun lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 16,74 persen, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 10,48 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum 9,83 persen dan jasa lainnya 9,69 persen.

Sementara itu, lapangan usaha industri pengolahan serta perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 1,74 persen dan 1,48 persen.

BPS menjelaskan, struktur PDRB Jabar menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2023 masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan dengan kontribusi 41,87 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 14,43 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan 8,44 persen dan konstruksi sebesar 8,42 persen.

Kepala Perwakilan BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea mengungkapkan, angka pertumbuhan ini merupakan tertinggi kedua di Pulau Jawa dan sedikit lebih rendah dari nasional, yakni sebesar 5,05 persen (yoy).

Pertumbuhan 2023 didukung dari konsumsi rumah tangga, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat pasca pandemi COVID-19 dan antusiasme masyarakat menggunakan transportasi kereta cepat Whoosh.

"Tertinggi kedua di Jawa. Yang pertama itu DIY, wilayahnya jauh lebih kecil dari Jabar. Jadi kita ini lebih kompleks, tapi bisa lebih tinggi dari DKI Jakarta," kata Erwin di kantor BI Jabar, Kota Bandung, Rabu (7/2/2024) dilansir dari situs jabarprov.go.id.

(bba/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads