Pengusaha penggilingan padi di Kelurahan Sambongjaya, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menjerit imbas minimnya pasokan gabah dari petani. Belum lagi harga gabah mengalami kenaikan antara Rp 8500 sampai Rp 10 ribu per kilogram. Padahal, idealnya antara Rp 6500 sampai 7500 per kilogram gabah padi.
"Lagi naik antara 8500 sampai 10 ribuan per kilogram gabah padi. Sebelumnyanya hanya 6500 perkilogram. Naik itu karena sulit gabahnya," kata Soni, pengusaha gabah dan penggilingan padi asal Sambongjaya pada detikjabar, Selasa (6/2/24).
Akibat minim pasokan, proses penggilingan gabah menurun drastis dari biasanya. Normalnya sehari bisa menggiling tujuh kuintal gabah padi. Kini, pengusaha hanya mampu menggiling padi lima kuintal saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bahkan sering kali, mesin penggilingan tidak beroperasi gara-gara stok gabah tidak tersedia.
"Ini sudah dua bulanan sejak Desember aja pak susah gabah. Ini biasanya 7 ton paling sekarang mah 5 kuintal sehari," kata Soni.
Kenaikan harga gabah padi ini memicu kenaikan beras di pasaran. Beras kualitas baik sudah dijual RP 16 ribu sejak penggilingan.
"Kalau beras asli dari kita dijual Rp 16 ribu Ke Pasar sampai Rp 17 ribu, nah di pasar kan naik tuh tapi harganya tapi masih di bawah harga penggilingan karena apa ya relatif biasanya berasnya dicampurlah kalau di pasar," kata Soni.
Kenaikan harga gabah dipicu musim tanam petani yang baru dimulai. Gabah menjadi sulit didapatkan hingga omzet pengusaha penggilingan turun.
"Yah omzet turun pasti belum saya hitung yang jelas dampaknya kerasa aja," kata Soni.
Biasanya padi dari penggilingan ini dikirim ke sejumlah Pasar Tradisional dan kios di Tasikmalaya.