Jabar Targetkan Genjot Investasi 2024 hingga Rp 250 Triliun

Jabar Targetkan Genjot Investasi 2024 hingga Rp 250 Triliun

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 30 Jan 2024 16:31 WIB
Ilustrasi uang rupiah
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Squirescape).
Bandung -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menargetkan investasi hingga Rp250 triliun pada 2024. Berbagai langkah akan digenjot demi mengejar target tinggi tersebut.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani menjelaskan, target itu merupakan capaian 14-15 persen dari target investasi nasional yang mencapai Rp1.650 triliun.

"Dan itu kalau dinominalkan sekitar Rp247 triliun sampai Rp250 triliun untuk target 2024, walau pun ini belum dirilis oleh BKPM," ungkap Nining di Gedung Sate, Bandung, Selasa (30/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nining mengatakan, target investasi Jabar tahun 2024 lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pada 2023, nilai investasi Jabar berhasil mencapai Rp210,6 triliun dari target BKPM Rp188,03 triliun.

"Ini berarti 112 persen dari target yang ada. Dan ini merupakan capaian tertinggi di Jabar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya target investasi 2024 bisa tercapai dengan adanya kolaborasi berbagai pihak. Dia juga memastikan, target itu tidak akan terkendala dengan tahun politik dimana ada Pemilu dan Pilkada tahun ini.

Lebih lanjut, Nining menuturkan, ada sejumlah sektor yang difokuskan untuk menggaet investor baik lokal maupun asing. Sektor-sektor itu meliputi insfrastruktur hingga teknologi.

"Untuk Jabar ada empat hal akan jadi fokus peningkatan investasi, infrastruktur, pariwisata hilirisasi dan teknologi dan juga banyak yang masuk ke kita seperti padat modal," pungkasnya.

Sementara Pj Sekda Jabar Taufiq Budi Santoso menambahkan, pihaknya akan menjaga iklim investasi di Jabar agar tetap kondusif. Fasilitas untuk investor juga akan diberikan semaksimal mungkin.

"Kami akan berupaya sekuat tenaga khususnya seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat memberikan pelayanan perizinan investasi ini," singkat Budi.

(bba/mso)


Hide Ads