Perajin terompet bernama Bagus Prayogi (36), tak ingin kehilangan momen pergantian tahun baru 2024. Dia mendadak menjadi penjual terompet di Stadion Bima Kota Cirebon demi meraup keuntungan besar.
Warga Desa Jamblang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon itu mengaku berjualan terompet hasil karyanya mulai H-7 sebelum perayaan pergantian tahun baru. Berjualan terompet menjadi kegiatan rutin yang dia lakukan sejak 2015 lalu dengan cara memanfaatkan momen pergantian tahun baru.
"Ya kalo jualan terompet begini kan musiman, jualan terompet dari 2015 dan selalu saya manfaatkan jualan terompet pas dekat-dekat tahun baru," ujarnya kepada detikJabar, Minggu (31/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang membuka lapak dadakan di kawasan Stadion Bima ini, dalam sehari mengaku sanggup menjual 100 terompet. Beberapa terompet hasil karyanya selalu menjadi buruan, terutama terompet dengan motif naga yang selalu dicari masyarakat.
"Kalau terompet yang biasa saya jual Rp 10.000, kalau terompet yang motif naga ini saya jual Rp 15.000," ujarnya.
Setiap akhir tahun, Bagus selalu mendapatkan keuntungan sekitar Rp 5 juta saat berjualan terompet dadakan seperti saat ini. "Cuma pas COVID-19 aja penjualan anjlok ya kalau hitung-hitungan rugi, sampai-sampai saya bagiin terompetnya ke tetangga," bebernya.
Pria yang kesehariannya sebagai perajin terompet dan mainan tradisional ini, tidak hanya menjajakan selalu langsung. Seringkali juga menerima pesanan terompet dari sejumlah daerah di pulau Jawa dan Bali. "Dari bulan Agustus pesanan terompet juga udah mulai banyak dari daerah di pulau Jawa sama Bali," terangnya.
"Saya jualan di Bima ini mulai rame dari dua hari yang lalu, alhamdulillah saya bawa 100 terompet habis terus," ungkapnya.