Harga Komoditas di Bandung Jelang Nataru: Cabai Turun-Sayuran Naik

Harga Komoditas di Bandung Jelang Nataru: Cabai Turun-Sayuran Naik

Yuga Hassani, Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 21 Des 2023 23:15 WIB
Pedagang Pasar Soreang, Lilis Saidah (38) saat memperlihatkan barang dagangannya.
Pedagang Pasar Soreang, Lilis Saidah (38) saat memperlihatkan barang dagangannya. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), mayoritas kebutuhan bahan pokok di Kota Bandung mengalami penurunan harga. Harga kebutuhan pokok pun relatif stabil.

Hal ini disampaikan oleh Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat kunjungan ke Pasar Sederhana, Kamis (21/12/2023).

"Jadi barusan saya coba cari tahu beberapa harga komoditi di antaranya cabai merah masih masuk dalam koridor aman ya, kisarannya antara Rp80-100 ribu, variatif ya. Cabai rawit, cabai domba, ada yang turun ada juga yang naik (harga). Tetapi ya kisarannya masih dalam kisaran yang normal (stabil). Kalau dibandingkan dengan beberapa minggu yang lalu ya, seminggu yang lalu aja terjadi penurunan," kata Bambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menyebut, Pemkot Bandung senantiasa berupaya menjaga harga komoditas berada dalam posisi yang stabil dan memastikan ketersediaannya. Meskipun ia sadar ada kemungkinan kenaikan harga yang bisa sewaktu-waktu terjadi.

"Potensi kenaikan ada, kalau misalkan demandnya tinggi itu hukum pasar ya. Tetapi kita mencoba bagaimana bisa mengendalikan potensi yang ada. Saya nggak berani menjamin bahwa ini turun atau stabil. Tapi barusan saya cek, semuanya aman," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Ia berharap, tren penurunan harga komoditas pangan ini dapat terus dipertahankan. Kata Bambang, hal ini diharapkan juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Selain itu, Bambang juga menyebut, Pemkot Bandung memiliki laboratorium keamanan pangan, sehingga selain harganya relatif turun dan ketersediaannya mencukupi, pangan di Kota Bandung dipastikan aman dikonsumsi.

"Kita kan ada juga laboratorium mobile, sudah dicek semuanya aman. Mudah-mudahan dari beberapa sampling yang kita komunikasikan dengan para pedagang. Ini bisa terus berlanjut sehingga daya beli masyarakat bisa meningkat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah menyebut, tren harga komoditas pangan di Kota Bandung saat Nataru bisa dikatakan positif.

Meskipun memang masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti bawang merah, saat ini harganya Rp40 ribu per kilo dari bulan lalu Rp37-38 ribu.

"Kemarin kan masih di kisaran Rp35-37 ribu. Tapi kenaikannya juga enggak signifikan karena harga acuan Bapenas Rp37.500. Bawang itu kan termasuk komoditas yang sangat produksinya dipengaruhi oleh cuaca. Masuk musim hujan banyak yang busuk, gagal panen," ucap Elly.

"Telur juga sekarang agak bergerak naik. Harga acuan Bapenas Rp27 ribu sekarang di Rp27-28 ribu. Ada kenaikan sedikit. Pengaruhnya kan industri-industri kue. Tapi insyaallah kita jaga, alhamdulillah barusan pasokan aman, mudah-mudahan ini sampai akhir tahun tidak ada kenaikan," lanjutnya.

Sementara itu, Elly mengaku stok baik minyak goreng dan gula putih pun masih dalam skala aman. Namun, gula putih juga termasuk salah satu komoditi yang mengalami kenaikan yakni Rp16 ribu.

Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono saat meninjau harga pangan di BandungPj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono saat meninjau harga pangan di Bandung Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Selain itu, Elly pun memastikan mutu pangan di Kota Bandung sejauh ini aman. Ia mengatakan, monitoring mutu pangan dari bahan kimia berbahaya juga dilakukan bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

"Alhamdulillah, barusan untuk keamanan pangan, semua tidak ada penambahan bahan kimia berbahaya. Tidak ditemukan. Baik itu dalam beras, daging sapi, daging ayam, dan lain sebagainya, ya. Tadi ada beberapa komoditas yang diperiksa seperti beras, telur, daging ayam, daging sapi alhamdulillah aman," ucapnya.

Adapun harga pangan di Kota Bandung tersebut, antara lain:

Cabai Merah Tanjung dan Cabai Rawit: Rp80-100 ribu

Telur Ayam: Rp27-28 ribu

Beras Medium: Rp10.900

Ayam: Rp32-34 ribu

Daging Sapi: Rp130 ribu

Bawang Merah: Rp40 ribu

Gula Pasir: Rp16 ribu

Harga Sayuran Naik

Sementara itu, harga sayuran di Pasar Soreang justru mengalami kenaikan. Naiknya harga sayuran itu terjadi sejak pekan lalu.

Pedagang Pasar Soreang, Lilis Saidah (38) mengatakan sayuran yang mengalami kenaikan adalah tomat, bawang, kol, hingga kentang. Menurutnya adanya kenaikan tersebut pada pembeli kerap mengeluhkannya.

"Iya kalau bawang merah lagi naik. Harganya sekarang sampai Rp 40 ribu. Padahal harga normalnya berkisar Rp 18 Ribu atau Rp 20 ribu per kilogram," ujar Lilis.

"Kalau bawang putih sekarang Rp 35 ribu. Bawang daun mah Rp 20 ribu, biasanya Rp 8 ribu per kg," tambahnya.

Lilis mengungkapkan harga sayuran yang mengalami kenaikan adalah Tomat. Semula harganya Rp 8 ribu per kilogram, saat ini harganya mencapai Rp 12 ribu per kg.

"Kalau kol harganya sekarang Rp 12 ribu per kg. Padahal biasanya cuma Rp 6 ribu. Kentang juga naik, sekarang Rp 18 ribu per kg. Kemarin-kemarin mah Rp 15 ribu," katanya.

Lilis mengungkapkan kenaikan sayuran tersebut telah terjadi sejak satu pekan lalu. Menurutnya hal tersebut kerap terjadi jika menghadapi libur-libur hari besar.

"Bahan-bahan itu naik kalau lagi musim hujan, musim kemarau, lebaran, natal, tahun baru, dan puasa. Pokoknya mah setiap hari besar mah naik," ungkapnya.

Dia menambahkan adanya kenaikan tersebut membuat para pedagang harus menambah ongkos pembeliannya.

"Kalau naik gini teh pusing. Jadi nambahin modal buat belinya. Belum lagi kalau ada yang ngutang. Apalagi dipasarnya juga sarepi gini," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kebakaran Sukahaji Bandung, Pedagang Kayu Ada yang Rugi Sampai Rp 150 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)


Hide Ads