Semangat Membara Cecep, Teman Tuli Penjual Tahu di Garut

Serba-serbi Warga

Semangat Membara Cecep, Teman Tuli Penjual Tahu di Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Kamis, 07 Des 2023 09:00 WIB
Cecep, teman Tuli penjual tahu Sumedang di Garut.
Cecep, teman Tuli penjual tahu Sumedang di Garut (kiri) saat melayani pembeli. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Semangat pantang menyerah ditunjukkan Cecep, seorang tukang tahu Sumedang di Garut. Cecep tetap semangat mencari nafkah untuk keluarganya di tengah keterbatasannya sebagai seorang teman Tuli (sebutan untuk penyandang tunarungu).

detikJabar berkesempatan untuk menemuinya, di lapak jualan milik Cecep di Jalan Suherman, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut pada Rabu, (6/12/2023). Lapak dagangnya persis berada di pinggiran Jalan Suherman, dekat pertigaan Ciateul.

Pria berumur 45 tahun ini, menyambut dengan hangat. Cecep diketahui berjualan setiap hari di lapak ini. Mulai dari pukul 14.00 WIB hingga maksimal pukul 24.00 WIB. Kebetulan, tempat jualannya juga tak jauh dari rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehari-hari, saat berdagang, Cecep ditemani putra sulungnya Hilmansyah yang berumur 19 tahun. Kepada detikJabar, Hilman bercerita jika ayahnya itu sempat bekerja di beberapa tempat sebelum akhirnya memutuskan berjualan.

"Sempat kerja di cuci steam di daerah Musaddad, kemudian pindah ke Sanding, tapi kurang cocok. Akhirnya memutuskan untuk buka usaha sendiri dan sama saya di-support," kata Hilman.

ADVERTISEMENT

Hilman bercerita, jika Cecep memiliki keterbatasan dalam mendengar dan berbicara sejak lahir. Namun, tiga anaknya lahir dengan normal. Meskipun punya keterbatasan, tapi Cecep memiliki semangat yang luar biasa.

"Bapak selalu semangat kerja untuk menghidupi kami. Tidak pernah mengeluh dan selalu semangat," katanya.

Cecep, teman Tuli penjual tahu Sumedang di Garut.Cecep, teman Tuli penjual tahu Sumedang di Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)

Pria bernama lengkap Cecep Sulaiman itu, menjadi pahlawan bagi ketiga anaknya. Cecep diidolakan oleh anak-anaknya sendiri, karena semangat kerjanya yang luar biasa. Justru, malah Hilman yang minder dengan bapaknya sendiri.

"Salut tidak bisa berkata-kata. Karena banyak yang berkekurangan, tapi hanya minta-minta. Alhamdulillah saya dikasih orang tua yang hebat. Justru saya yang kadang malu, mau membahagiakan, tapi belum bisa," ucap Hilman.

Meskipun didampingi Hilman, tapi Cecep punya cara yang unik dalam berdagang. Dia membuat sebuah daftar menu, yang dilengkapi dengan bahasa isyarat. Daftar menu ini dibuat langsung oleh Hilman.

"Paling kalau saya tidak bisa (bantu) jualan, daftar menunya dikasih (ke konsumen)," katanya.

Dalam sehari, Cecep bisa meraup omzet hingga Rp 400 ribu, tergantung sepi-ramai dagangannya dibeli pelanggan. Perjalanan Cecep dalam berdagang, tidak mulus. Dia bahkan pernah jadi korban pemalakan, kata Hilman.

"Pernah dipalak ketika jualan di (Jalan) Pembangunan," pungkas Hilman.

(orb/orb)


Hide Ads