Harga cabai-cabaian di Pasar Inpres Pusat Kota Sumedang naik dua kali lipat dari harga normal. Bahkan khusus cabai keriting hijau, harganya naik lebih dari dua kali lipat.
"Harga cabai keriting hijau dari sebelumnya 20 ribu rupiah per kilogram sekarang menjadi 50 ribu rupiah per kilogramnya," ungkap Roni (31), salah seorang pedagang saat diwawancara detikJabar di lokasi, Selasa (28/11/2023).
Roni melanjutkan, harga cabai domba dari semula Rp60.000 per kilogram menjadi Rp120.000 per kilogram. Kemudian, harga cabai rawit biasa dari Rp40.000 menjadi Rp50.000 per kilogramnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu cabai keriting merah, sekarang harganya 80 ribu rupiah per kilogramnya, dari awalnya 40 ribu rupiah dan harga cabai merah besar sekarang harganya 100 ribu rupiah per kilogram, sebelumnya paling 60 ribu rupiah," paparnya.
Menurut informasi, kata Roni, kenaikan harga cabai-cabaian disebabkan oleh pengaruh faktor cuaca yang menyebabkan ketersediaan barang pun menjadi terbatas .
"Sekarang itu barangnya kosong lantaran faktor cuaca yang tidak menentu, jadi dari sananya ketersediaan barangnya pun menjadi terbatas," ujarnya.
Baca juga: Terang Redup Bisnis Buku Bekas di Cirebon |
Ia mengaku biasa memenuhi kebutuhan barang khususnya cabai-cabaian dari Pasar Induk Gedebage, Bandung. Dalam sehari ia menstok sebanyak 5-10 kilogram per jenis cabai.
"Saya stoknya sekarang mah tidak terlalu banyak, kalau barang habis baru beli lagi," ucapnya.
Selain cabai-cabaian, beberapa harga sayuran pun mengalami kenaikan, seperti harga sayur kol dari semula Rp6.000 menjadi Rp12.000 per kilogramnya. Lalu harga waluh acar dari semula Rp3.000 menjadi Rp12.000 per kilogram. Kemudian harga sawi putih dari semula Rp6.000 menjadi Rp12.000 perkilogramnya.
"Harga sayur-sayuran lainnya mengalami kenaikan dari mulai sepekan ini," ujarnya.
Ia berharap kepada pemerintah dapat menurunkan harga cabai ke harga normal disertai dengan ketersediaan barang.
"Kalau bisa ya harga normal dan ketersediaan barang pun banyak," terangnya.
Sementara untuk harga beras, meski harganya terbilang masih tinggi namun kondisinya stabil di angka Rp13.000 per kilogram untuk beras kualitas biasa, Rp13.500 untuk beras kualitas sedang Rp14.000 per kilogram untuk jenis beras kualitas tinggi.
"Harganya terbilang masih tinggi tapi harganya stabil dari sejak musim kemarau kemarin, sebelumnya itu untuk beras paling mahal itu harganya sekitar Rp12.000 per kilo, sekarang jadi Rp14.000," ungkap Dedi (35), salah satu pedagang beras di Pasar Inpres Sumedang.
Ia pun berharap harga beras dapat kembali ke harga seperti sedia kala.
"Harapan kami sih harganya bisa kembali turun lagi ya, karena pengaruh kepada berkurangnya pembeli dan otomatis pendapatan pun berkurang," ujarnya.
Berbeda dari harga beras, harga daging ayam justru mengalami penurunan dari semula Rp38.000 per kilogramnya menjadi Rp36.000.
Baca juga: Terang Redup Bisnis Buku Bekas di Cirebon |
Kemudian untuk harga telur, diakui pedagang terhitung masih normal atau kini di angka Rp27.000 per kilogramnya.
"Harga 27 ribu rupiah per kilo masih standar sih," ucap Nyangnyang, pedagang telur.
Menurutnya, kenaikan harga telur paling signifikan terjadi setiap menjelang hari perayaan Natal dan tahun baru.
"Kenaikan biasanya terjadi menjelang Natal dan tahun baru, harganya bisa mencapai 30 ribu rupiah per kilonya bahkan bisa lebih," terangnya.
(yum/yum)